Masyarakat dusun Kamal Kulon memiliki kebiasaan bermusuhan dalam waktu yang lama serta minim pengetahuan keagamaan. Maka dari itu diperlukan ukhuwah basyariyah untuk memperbaiki hubungan persaudaraan sesama manusia. Melihat fenomena tersebut diperlukan keterlibatan sebuah kelompok yang dapat memperbaiki ukhuwah basyariyah warga dusun Kamal Kulon. Majelis taklim Thibbil Qulub merupakan salah satu organisasi keagamaan yang dilaksanakan setiap malam selasa di Dusun Kamal Kulon. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kontribusi dan hasil pelaksanaan kegiatan majelis taklim Thibbil Qulub terhadap ukhuwah basyariyah masyarakat dusun Kamal Kulon serta bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan program majelis taklim Thibbil Qulub. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan analisis data Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan kontribusi majelis taklim terhadap ukhuwah basyariyah warga dusun Kamal Kulon: Sebagai sarana dakwah kepada keluarga dan masyarakat. Memberikan dorongan spiritual dan semangat beribadah bagi jamaahnya. Membantu memperbaiki akhlak terhadap tetangga. Membantu perekonomian jamaah dan masyarakat dusun Kamal Kulon. Hasil dari kegiatan majelis taklim Thibbil Qulub terhadap ukhuwah basyariyah jamaah majelis taklim Thibbil Qulub: Jamaah mendapat kesempatan belajar membaca kitab dan mengkaji kitab tafsir Al-Ibriz. Jamaah menjadi lebih baik dalam berpakaian. Meningkatnya kualitas membaca Al Qur’an jamaah. Memperkuat ukhuwah basyariyah jamaah dan masyarakat. Meningkatnya akhlak basyariyah. Faktor pendukung yaitu adanya mu’allim atau mubaligh. Adanya muta’allim atau jamaah. Sarana dan pra sarana belajar seperti kitab, sound dan tempat untuk melaksanakan kegiatan. Adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat. Terdapat kegiatan yang menarik. Adanya semangat jamaah untuk istiqomah mengikuti kegiatan majelis taklim. Faktor penghambat meliputi bersamaan dengan kegiatan desa yang melibatkan banyak jamaah. Kekurangan waktu dalam menyampaikan materi tafsir Al-Ibriz.