Penelitian ini dilatarbelakangi oleh anak-anak usia sekolah dasar yang kecanduan bermain game online yang sering melakukan trash talking, di mana perilaku tersebut banyak terjadi ketika sedang memainkannya. Kemudian trash talk tersebut terbawa dalam kehidupan sehari-hari di mana anak masih belum bisa memaknainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui indikator anak yang kecanduan game online, dampaknya terhadap perkembangan bahasa toxic, dan upaya orang tua untuk memberikan solusi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori Miles and Huberman dengan tiga tahapan, yaitu: 1) reduksi data. 2) penyajian data. 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Indikator anak yang kecanduan game online ada empat, yaitu: kompulsif, penarikan diri, toleransi, dan masalah hubungan interpersonal dan kesehatan, 2) Dampak kecanduan game online dapat memengaruhi terhadap perkembangan bahasa toxic pada anak dan berdampak pada komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, 3) Upaya dan solusi dari orang tua sebagai partner terdekat bagi anak sangat diperlukan untuk mengontrol dampak negatif dari kecanduan game online terhadap perilaku dan perkembangan bahasa pada anak. Upaya itu dapat berupa nasehat yang membangun, mengalihkan perhatian anak untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat, membantu anak dalam memanajemen waktu.