EPISTEMOLOGI SYARH HADIS IBN RAJAB AL-HANBALI DALAM KITAB JAMI' AL-ULUM WA AL-HIKAM FI SYARH KHAMSINA HADISAN MIN JAWAMI' AL-KALIM

Penelitian terkait epistemologi syarah penting dilakukan. Sebab epistemologi bukan hanya ada pada kajian filsafat, tetapi juga dapat diterapkan ke berbagai bidang ilmu lain, termasuk ilmu syarah hadis, sehingga itu, bisa diketahui model kebenaran dan sejarah perkembangannya. Ibn Rajab, seorang ahli hadis abad ke-14 (era pertengahan periode syarah hadis), memiliki karya fenomenal yakni, kitab Jami’ al - Ulum wa al - Hikam fi Syarh Khamsina Hadisn min Jawami’ al Kalim . Kitab ini merupakan syarah 42 hadis al - Arba’in an - Nawawiyah karya Imam Nawawi. Namun dalam kitabnya Ibn Rajab menambah 8 hadis tambahan, sehingga genap menjadi 50 hadis berbentuk Jawami’ al-Kalim (hadis singkat namun memiliki makna luas).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi epistemologi syarah Ibn Rajab. Setidaknya perlu dirumuskan beberapa masalah terkait, yang meliputi: Pertama, apa saja sumber yang digunakan Ibn Rajab dalam syarahnya? Kedua, bagaimana metode yang ia terapkan? Ketiga, bagaimana validasi pensyarahannya?
Melalu penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber kepustakaan (library research) berkaitan dengan pokok masalah yang telah dirumuskan, dan dianalisis menggunakan metode deskrptif-analisis dapat disimpulkan. Pertama, sumber pensyarahan yang digunakan Ibn Rajab dalam syarahnya yakni Al-Qur’an, hadis Nabi, pendapat sahabat, tabi’in, dan ulama, serta ra’yu (logika pribadi). Kedua, metode yang diterapkan Ibn Rajab adalah metode muqarin (komparasi, perbandingan). Ketiga, adapun uji validasi yang dianalisis melalui tiga teori (koherensi, korespondensi, dan pragmatisme).