Pendidikan di Indonesia yang sebelumnya menggunakan kurikulum 2013 kemudian diganti dengan kurikulum merdeka sebagai bentuk upaya pembenahan dalam pembelajaran. Selain itu, kurikulum merupakan tonggak utama yang kemudian dijadikan landasan pada sistem pendidikan serta diharapkan dapat memberikan arahan demi tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan mendeskripsikan gambaran umum konsep kurikulum merdeka belajar di jenjang sekolah menengah atas. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan teori belajar pada kurikulum merdeka belajar ditinjau dari teori humanistik Abraham Maslow. Jenis penelitian ini adalah library research. Metode penelitian kualitatif, pendekatan psikologi pendidikan. Analisis datanya menggunakan analisis data kualitatif. Adapun langkah-langkahnya adalah: Reduksi data, klasifikasi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian: 1. Konsep Belajar PAI Dalam Kurikulum Merdeka Di Jenjang SMA dan yang sederajat adalah membimbing manusia dengan bimbingan wahyu Ilahi dengan cara Guru PAI berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang ajaran agama Islam. 2. Teori Belajar PAI Kurikulum Merdeka Di Jenjang SMA dan yang sederajat Ditinjau Dari Teori Humanistik Abraham Maslow: siswa dituntut untuk aktif saat proses belajarnya serta mampu untuk mengembangkan kemampuannya baik moral
ataupun sikapnya berdasarkan nilai keagamaan. Adanya titik perbedaan antara teori kontruksivisme yang diterapkan dalam kurikulum merdeka dengan teori belajar humanistik Maslow. Perbedaan tersebut terletak pada tahapan-tahapan belajar itu
sendiri, yang mana pada teori kontruksivisme proses tersebut menjadi stimulus yang akan memunculkan potensi dari dalam diri peserta didik. Sedangkan, teori humanistik memandang bahwa potensi itulah akan mengikuti proses belajar dengan
lima tahapan kebutuhan hingga mencapai aktualisasi diri.