Lutfia, Aulia (2024) NUANSA POLITIK DALAM TAFSIR QURANUL-KARIM NURUL HUDA (Tinjauan Hermeneutik Schleiermacher). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
![[thumbnail of BAB I]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
20201894_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (513kB)
![[thumbnail of BAB II]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
20201894_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (296kB)
![[thumbnail of BAB III]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
20201894_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (182kB)
![[thumbnail of BAB IV]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
20201894_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (312kB)
![[thumbnail of BAB V]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2020189_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (92kB)
Abstract
Setiap buah karya tidak akan terlepas dari latar belakang penulisnya, baik secara ideologi maupun kondisi sosial-budaya di masanya, begitu juga Tafsir sebagai karya manusia. Penelitian ini mengkaji tafsir Quranul-Karim Nurul Huda yang merupakan tafsir lokal asal Pamekasan, Madura. Tafsir ini muncul di era Orde Baru dan ditulis oleh tokoh agama yang juga aktif dalam dunia politik memunculkan tafsir yang memiliki nuansa politik. Dalam penelitian ini, dijelaskan nuansa politik yang terdapat dalam tafsir serta alasan mengapa tafsir ini memiliki nuansa politik. Metode yang digunakan adalah kualitatif jenis kepustakaan. Analisis tafsir menggunaka teori hermeneutik Schleiermacher dengan pokok pemikiran Schleiermacher yang menganggap pembaca lebih baik dari pada penulisnya, karena terkadang ada sesuatu yang tidak disadari oleh penulis namun memengaruhi karakteristik penulisan. Untuk memahami suatu teks, perlu dipahami pula penulis sebagai sumber munculnya teks yang disebut Schleiermacher sebagai lingkaran hermeneutik. Dengan teori ini, ditemukan nuansa-nuansa politik dalam tafsir sebab motiv penulisan dan latar belakang mufasirnya.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada kecenderungan mufasir terhadap ranah poiltik sehingga memengaruhi karakteristik tafsir. Dengan menggunakan teori hermeneutika Schleiermacher, ditemukan adanya kecenderungan yang tidak disadari oleh penulis. Ditemukan adanya penggunaan kosa kata bernuansa politik dan analisis yang berkaitan dengan isu politik masa itu. Mudhar Tamim sebagai penulis tafsir menyebut secara langsung PKI dalam analisisnya, mengkritik kepemimpinan Soekarno, serta penggunaan kosa kata bernuansa politik seperti presiden, pemerintah, Undang-Undang, demokrasi, diktator, absolut, demonstrasi, dan masih beberapa lagi kosa kata bernuansa politik yang digunakan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir Quranul-Karim Nurul Huda, Politik, Orde Baru, Hermeneutik. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 19 Sep 2024 06:51 |
Last Modified: | 19 Sep 2024 06:51 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/579 |