Kampung Wisata Batik Tulis Giriloyo merupakan sentra batik tulis, tertua sejak abad 17 M (1654) dan terbesar di Yogyakarta yang masih bertahan sampai sekarang. Kampung Wisata Batik Tulis Giriloyo memiliki strategi promosi dalam rangka mempertahankan ke eksistensinya, salah satunya paket edukasi batik tulis dan produk batik tulis. Serta trend pengunjung ke Kampung Wisata Batik Tulis Giriloyo terus mengalami peningkatan. Penelitian ini, merupakan penelitian lapangan (fiels research) menggunakan deskriptif kualitatif. Berlokasi di Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Adapun pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Kampung Wisata Batik Tulis Giriloyo dalam melakukan strategi promosi menggunakan bauran promosi, yaitu pertama, periklanan (Advertising) yang dilakukan melalui media cetak, media sosial, media masa dan agen wisata atau travel. Kedua, penjualan personal (Personal Selling) yang dilakukan melalui kelas membatik, pameran/expo dan ketika konsumen datang berkunjung ke gallery. Ketiga, hubungan masyarakat (Public Relation) melalui komunikasi dengan pihak pemerintah daerah dan juga bekerjasama dengan instansi yang ada dimasyarakat. Keempat, promosi penjualan (Sales Promotion) melalui potongan harga atau discount untuk paket edukasi membatik. Kelima, pemasaran langsung (Direct Marketing) melalui whatsapp dan email yang terhubung langsung dengan website, instagram, dan facebook. Keenam, pemasaran dari mulut ke mulut (Word of mouth marketing) melalui konsumen yang sudah pernah berkunjung dan juga pihak yang terlibat seperti travel, dan sopir yang mengantar konsumen. Dalam kegiatan strategi bauran promosi Kampung Wisata Batik Tulis Giriloyo sudah sesuai dengan perspektif ekonomi islam, yaitu mengutamkan kejujuran dan menghindari penipuan, perempuan tidak digunakan sebagai obyek dalam periklanan kecuali berhijab dan juga menghindari janji palsu.