Arifani, Safira (2024) MAKNA ZAKAT DALAM AL-QUR'AN (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
19201711_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (6MB)
19201711_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (572kB)
19201711_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
19201711_BAB IV.pdf - Published Version
Download (1MB)
19201711_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (455kB)
Abstract
Dilatar-belakangi oleh ketertarikan peneliti pada kata zakat dan derivasinya yang memiliki makna beragam seperti (menunaikan) zakat, suci, bersih. Zakat secara harfiah berasal dari kata zakā yang berarti baik, tumbuh, berkah, dan bersih dalam Bahasa Arab. Selain itu, zakat merupakan suatu kewajiban bagi umat muslim untuk memberikan sebagian harta kekayaannya kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir, miskin dan mustahik (orang-orang yang mempunyai hak sebagai penerima zakat). Melalui pendekatan semantik ini makna kata tersebut dapat diperluas untuk mencakup dimensi simbolis, spiritual, dan filosifis yang mendalam. kata zakat dalam al-Qur’an disebut sebanyak 59 kali dalam 29 surah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep kata zakat dalam al-Qur’an melalui pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Konsep ini dianalisis dengan menggunakan teori semantik Izutsu yang mendalam untuk memahami makna yang terkandung dalam kata zakat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan library research (penelitian kepustakaan) dan analisis isi al-Qur’an yang mengandung kata zakat di dalamnya.
Jenis penelitian yang digunakan termasuk jenis analisis-deskriptif. Bertujuan mengetahui makna kata zakat dalam Al-Qur’an: Analisis Semantik Toshihiko Izutsu dengan melalui 4 tahapan. Pencarian makna dasar, relasional, analisis sinkronik dan diakronik dan berakhir pada pandangan weltanschauung. Hasil dari penelitian ini diperoleh 1) Makna dasar kata zakat yaitu pertumbuhan, perkembangan, peningkatan, kebaikan, kebersihan, dan keberkahan. 2) Analisis relasional kata zakat menurut sintagmatiknya ditemukan makna zakat yaitu kebebasan, pilar keislaman, suci, bersih, baik/bagus dan shaleh. Makna paradigmatik dari kata zakat dari segi sinonimitas; nafaqah, at-ṭhahūru, infaq, ṣhadaqah, pajak/jizyah. Dari segi antonimitas; Ribā, bakhīl, dan bāṭhil 3) Analisis kata zakat melalui sinkronik dan diakronik dibagi menjadi tiga periode. Periode pra-Qur’anik diperoleh makna kekuatan dan ketangguhan. Periode Qur’anik diartikan dengan penyucian serta pembersihan diri dan harta. Periode pasca-Qur’anik bermakna ibadah praktis yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat golongan ekonomi lemah. 4) Weltanschauung kata zakat menunjukkan makna orang-orang yang menyucikan diri. kata zakat masuk pada pandangan al-Qur’an yang memiliki keterkaitan serta mengarah pada hubungannya dengan Tuhan dan manusia. Ketika zakat dihubungkan dengan Tuhan memiliki makna ketaatan, ketaqwaan dan alat penyucian diri. Sedangkan jika dihubungkan dengan manusia zakat memiliki makna keadilan sosial, penyucian, pembersihan dan peningkatan kualitas diri.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Zakat, Makna, Toshihiko Izutsu, Semantik, Al-Qur’an |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 04:24 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 04:24 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/599 |