Millati, Afina Zuhrotal (2024) POLISEMI KATA SYARR DALAM AL-QUR’AN STUDI ANALISIS KITAB TAFSIR AN-NUR DAN AL-MISBAH. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
20201933_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (7MB)
20201933_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
20201933_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (5MB)
20201933_BAB IV.pdf - Published Version
Download (17MB)
20201933_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (2MB)
Abstract
Mempelajari semantik haruslah mengetahui bagaimana hubungan antara simbol linguistik (kebahasaan) dengan makna yang terkandung dalam kata tersebut. Hubungan antara makna dan kata disebut dengan relasi. Relasi dalam semantik Bahasa Arab ada beberapa macam, seperti sinonimi, antonimi, polisemi, homonimi, hiponimi. Polisemi merupakan salah satu bagian dari relasi makna. Terjadinya polisemi dalam memahami makna Bahasa Arab tidak serta merta muncul. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya polisemi seperti perluasan makna, pemakaian khas, pemakaian kiasan, dan pemberdayaan bahasa. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah mengetahui makna apa saja yang terdapat pada kata “Syarr” dalam al-Qur’an menurut kitab Tafsir An-Nur dan Tafsir Al-Misbah. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif berbasis kepustakaan (library research). Sumber data terdiri dari sumber data primer yakni kitab Tafsir An-Nur karya Hasbi ash-Shiddieqy dan Tafsir Al-Misbah karya dan data sekunder yang terdiri dari kitab, buku, skripsi, jurnal, karya ilmiah, dan tesis yang berkaitan dengan penelitian ini. Tahapan penelitian ini meliputi: (1) Mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan di dalam al-Qur’an beserta derivasinya. (2) Menganalisis makna polisemi dari kata syarr dengan menggunakan penafsiran Hasbi ash-Shiddieqy dan Quraish Shihab. Hasil penelitian menunjukkan kata syarr dalam al-Qur’an yang terdapat pada Tafsir An-Nur dan Tafsir Al-Misbah menunjukkan makna yang bermacam-macam. Dalam Tafsir An-Nur, kata syarr memiliki 7 makna, yaitu; keburukan, kejahatan, menyakitkan, kesukaran, malapetaka, bahaya, dan bunga api. Sedangkan dalam Tafsir Al-Misbah, kata syarr memiliki 6 makna, yaitu; keburukan, kejelekan, kejahatan, kesusahan, petaka, dan bunga api. Adanya perbedaan makna disebabkan karena kondisi sosial politik yang sangat berbeda ketika penulisan kedua kitab tafsir tersebut.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Polisemi, Syarr, Tafsir An-Nur, Tafsir Al-Misbah |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 04:44 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 04:44 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/601 |