Ofalianto, Feri (2024) GENEALOGI TAFSIR NURUL IMAN KARYA HABIB SAGGAF (Studi Teori Walid A. Saleh). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
20201882_ COVER_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (990kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
20201882_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (374kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
20201882_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (654kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
20201882_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
20201882_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (254kB)

Abstract

Tradisi keilmuan Islam di Indonesia menunjukkan kesinambungan yang erat dengan tradisi di Timur Tengah, yang salah satu buktinya adalah penggunaan kitab kuning. Tradisi penafsiran Al-Qur’an di Indonesia memiliki hubungan intelektual dengan ulama-ulama Arab, yang terlihat dari karya-karya tafsir yang dihasilkan oleh ulama Indonesia seperti ‘Abd al-Rauf al-Sinkili, Soleh Darat, Nawawi al-Bantani, Buya Hamka, dan Quraish Shihab. Selain itu, terdapat tafsir baru bernama Tafsir Nurul Iman yang memiliki keterkaitan dengan Tafsir Jalalain dan Tafsir as-Shawi. Kajian ini akan menganalisis hubungan ketiga tafsir tersebut menggunakan perspektif Walid Saleh untuk mengungkap tradisi genealogi yang mendasarinya.
Penelitian ini mengadopsi metode kajian kepustakaan (library research), yang memanfaatkan bahan-bahan tertulis seperti manuskrip, buku, majalah, surat kabar, dan dokumen lainnya. Data primer diperoleh dari Tafsir Nurul Iman karya Habib Saggaf, sementara data sekunder berasal dari kitab-kitab tafsir yang kesinambungannya dengan Tafsir Nurul Iman, serta berbagai buku, skripsi, jurnal, dan artikel pendukung lainnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Walid Saleh tentang Tradisi Genealogi. Teori ini menganggap kitab tafsir sebagai diskursus yang mampu berdialog dengan tafsir-tafsir sebelumnya. Hubungan tersebut dapat dilihat melalui kutipan langsung dan tidak langsung, yang menggambarkan keterkaitan tradisi tafsir.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi genealogi Tafsir Nurul Iman dapat diidentifikasi melalui dua jenis hubungan: Pertama, hubungan yang ditandai dengan kutipan langsung dan kedua, hubungan tanpa kutipan langsung. Kutipan utama dalam Tafsir Nurul Iman berasal dari Tafsir Jalalain dan hasyiyah as-Shawi. Selain itu, penulis juga menelusuri hasyiyah as-Shawi yang mengutip dari Tafsir Zamakhshari, Tafsir Mujahid, dan Tafsir Khazin. Terdapat pula hubungan dengan tafsir sebelumnya tanpa kutipan langsung, di mana beberapa penafsiran Habib Saggaf tidak mengutip tafsir lain namun menunjukkan kemiripan yang jelas, seperti dari Tafsir Qurthubi, Tafsir Tha’labi, Tafsir Ibn ‘Adil, Tafsir Izzah Darwazah, Tafsir Ibn Kathir, dan Tafsir Ibn Abu Hatim. Kedua, model penafsiran dalam Tafsir Nurul Iman termasuk dalam model Hasyiyah, karena merupakan penjelasan dari sebagian Tafsir Jalalain dan as-Shawi. Peran skolastik Sunni dalam penafsiran ini terbangun melalui penguatan timbal balik antara kedua tafsir tersebut, yang sama-sama mengikuti aliran Sunni Asy'ariyah.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Tafsir Nurul Iman, Tradisi Genealogi, Model Tafsir
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: User IIQ An Nur
Date Deposited: 23 Sep 2024 05:50
Last Modified: 23 Sep 2024 05:50
URI: https://repository.nur.ac.id/id/eprint/603

Actions (login required)

View Item
View Item