PENGARUH FAKTOR INTERNAL PERBANKAN SYARIAH (NPF, TINGKAT BAGI HASIL, DAN ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2019-2023

Indonesia memiliki populasi Muslim yang sangat besar. Oleh karena itu, keberadaan perbankan syariah diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Perbankan syariah di Indonesia berkembang dengan cepat dan memiliki potensi yang besar serta terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Performing Financing (NPF), Tingkat Bagi Hasil, dan Return on Asset (ROA) terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank Umum Syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan Bank Umum Syariah Indonesia Periode 2019-2023.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan berupa data time series yang diperoleh dari laporan publikasi perbankan syariah yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Populasi penelitian ini mencakup seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia. Analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda dan diolah dengan program IBM SPSS 26.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial Non Performing Financing (NPF) punya dampak negatif yang signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil di Bank Umum Syariah, dengan nilai regresi -1,945 dan tingkat signifikansi 0,058. Tingkat Bagi Hasil berdampak positif terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil di Bank Umum Syariah, dengan nilai regresi 3,184 dan nilai signifikansi 0,003. Return on Asset (ROA) memberikan dampak positif terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil di Bank Umum Syariah, dengan nilai regresi sebesar 3,782 dan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan uji f menyatakan bahwa variabel NPF, TBH, dan ROA berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil dengan nilai Fhitung 6,579 dan Ftabel 2,810 (6,579 > 2,810) dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05.