Manan, Ahmad Mahrus Khoirul (2024) TRADISI PEMBACAAN SIMTHUDDURAR (LIVING HADIS DI MAJELIS SABILU TAUBAH KARANGGAYAM SRENGAT BLITAR). Diploma thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
19211747_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (1MB)
19211747_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (289kB)
19211747_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (245kB)
19211747_BAB IV.pdf - Published Version
Download (318kB)
19211747_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (187kB)
Abstract
Majelis Sabilu Taubah merupakan majelis taklim yang terkenal sukses dan dihadiri oleh puluhan ribu orang karena viral di media sosial. Majelis tersebut melestarikan tradisi pembacaan selawat Simthuddurar yang didirikan oleh Agus
Muhammad Iqdam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan living hadis dalam praktik pelaksanaan tradisi pembacaan Simthuddurar dan pemaknaan jamaah pembacaan selawat Simthuddurar di majelis Sabilu Taubah
Karanggayam Srengat Blitar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan daa berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi. Melalui tiga Teknik tersebut peneliti menganalisis data yang dibutuhkan. Sedangkan untuk teori yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah menggunakan teori sosial pengetahuan Karl Mannheim.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa praktik pembacaan Simthuddurar di majelis Sabilu Taubah menjadi wadah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antar para tetangga dan jamaah di luar kota Blitar. Tujuan melaksanakan kegiatan
tersebut adalah sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sebagai wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Hasil analisis makna melalui teori sosial pengetahuan Karl Mannheim menunjukkan bahwa teori tersebut
terbagi menjadi tiga yaitu teori objektif, teori ekspresif dan teori dokumenter. Dalam tahap makna objektif dari praktik pembacaan Simthuddurar pada jamaah majelis Sabilu Taubah adalah merupakan bentuk ijazah dari Habib Novel Alaydrus dan sebagai rutinan pembacaan selawat yang rutin dilaksanakan oleh majelis Sabilu Taubah dan sebagai kendaraan agar dekat dengan Allah dan nabi Muhammad.
Makna ekspresif pada tradisi pembacaan selawat Simthuddurar oleh jamaah majelis Sabilu Taubah dikategorikan menjadi beberapa bentuk yaitu bentuk sosial antar masyarakat, upaya mencari ketenangan batiniah dan sebagai mengekspresikan cinta kepada nabi Muhammad SAW. Makna dokumenter dari pembacaan selawat Simthuddurar, makna tersebut pada hakekatnya merupakan makna yang tersembunyi atau tersirat yang mana dari adanya kegiataan pembacaan selawat
Simthuddurar tidak disadari bahwa kegiatan terbseut menjadi suatu kebudayaan yang menyeluruh.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Selawat Simthuddurar, Majelis Sabilu Taubah |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadits |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 05:38 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 05:38 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/634 |