Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi pengetahuan tentang kemuliaan malam lailah al-Qadr yang direpresentasikan melalui Surah al-Qadr. Surah ini memiliki lima ayat yang menarik karena mengandung banyak makna dan simbol yang dapat diinterpretasikan secara mendalam, untuk mengeksplorasi lapisan-lapisan makna yang tersembunyi dalam teks tersebut melalui teori semiotika. Hal ini, perlu dipahami agar manusia, khususnya umat Islam bisa memahami maksud yang terkandung dalam Surah tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menekan penggunaan teori dari cara berpikir analisis-deskriptif. Adapun untuk memperoleh data pada penelitian ini Sumber data primernya adalah al-Qur’an Surah al-Qadr. Sedangkan sumber data sekunder pada penelitian ini adalah kitab-kitab Tasir dan karya-karya lain yang berhubungan dengan penafsiran Surah al-Qadr. Kemudian analisis data menggunakan metode Semiotika Riffaterre melalui empat tahap, sebagai berikut: 1) Pembacaan heurestik, metode yang berdasarkan kaidah kebahasaan. 2) Pembacaan retroaktif, metode yang berdasarkan kaidah kesastraan. 3) Hipogram, dasar yang mendasari kisah tersebut dituliskan dalam al-Qur’an. 4) Melakukan pencarian matriks atau inti sari yang teraktualisasi dari model dan varian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Surah al-Qadr diidentifikasi sebagai model dengan kekuatan puitis yang signifikan, menggambarkan malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini dianggap sebagai momen spiritual yang penuh berkah dan kedamaian, yang memungkinkan umat Islam untuk memperdalam hubungan mereka dengan Allah. Analisis ini menggarisbawahi pentingnya lailah al-Qadr sebagai waktu untuk mencapai kedamaian batin melalui ibadah dan kedekatan dengan Tuhan. Dengan ini adanya implikasi sosial keagamaan dan kehidupan spiritual bagi umat Islam.