PENAFSIRAN Q.S. AL-FATIHAH PERSPEKTIF TEUNGKU MUHAMMAD HASBI ASH-SHIDDIEQY (Studi Komparasi Tafsir An-Nur Dan Tafsir Al-Bayan)

Berbicara mengenai penafsiran Q.s al-Fatihah, Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqi memberikan kesesuaian tafsir antara Tafsir an-Nur dan Tafsir al-Bayan. Dalam Tafsir an-Nur, penjelasan Hasbi tentang Q.s al-Fatihah sangat menarik, Beliau mengatakan bahwa penjelasan Q.s al-Fatihah mempunyai dua unsur. Yang pertama membahas tentang tauhid, komitmen, ancaman, ibadah, dan kebahagiaan elemen jalan. Juga tentang orang-orang dari sebelumnya. Unsur yang kedua adalah unsur luar, pembahasan asbabun nuzul, penamaan Al-Qur'an, tempat dan masa turunnya Al-Qur'an, serta pembahasan jumlah ayat dan pengucapan ta'awudz dan aamiin. Dalam Tafsir al-Bayan, Hasbi menjelaskan Q.s al-Fatihah dari sudut pandang yang berbeda dengan Tafsir an-Nur. Dalam Tafsir al-Bayan sendiri Hasbi memberikan penafsiran surah al-Fatihah secara komperehensif dan juga disertai dengan catatan-catan yang memudahkan pembaca dalam memahami makna yang tercantum dalam tafsir tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi komparatif sebagai aplikasi dalam penelitian, serta didampingi oleh ilmu pengetahuan yang lain. Langkah-langkah dalam metode penelitian ini adalah sebagai berikut, Pertama, mengidentifikasi dan menghimpun ayat-ayat Al-Qur'an yang akan dibandingkan. Kedua, membandingkan pendapat para mufassir tentang ayat tersebut. Ketiga, menganalisis persamaan dan perbedaan pendapat para mufassir. Keempat, menjelaskan sebab-sebab perbedaan penafsiran. Kelima, menilai akurasi penafsiran yang paling sesuai dengan konteks ayat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apa saja perbedaan dan persamaan tafsir an-Nur dan al-Bayan dalam penafsiran Q.s al-Fatihah, serta mencari apa makna kandungan yang terdapat dalam Q.s al-Fatihhah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari tafsir an-Nur dan al-Bayan dalam menafsirkan Q.s al-Fatihah, baik sari segi metode, corak, karakteristik, sumber penafsiran dan juga sistematika penafsiran. Dalam tafsir an-Nur Hasbi menggunakan metode Ijamli sedangkan al-Bayan menggunakan metode tahlili, dari segi corak tafsir an-Nur menggunakan corak tafsir bil ma’tsur sedangkan al-Bayan menggunakan corak bil ra’yi, karakterisitik tafsir an-Nur dominan memberikan penjelasan yang panjang dibandingkan tafsir al-Bayan, tafsir an-Nur juga memuat sumber yang lebih banyak dibandingkan tafsir al-Bayan, serta tafsir an-Nur dominan menggunakan sistematika penafsiran umum dibandingkan tafsir al-Bayan yang menggunakan terjemah tafsiriyah dalam penulisan tafsirnya.