Kurikulum merdeka menyelenggarakan pembelajaran berdasarkan minat dan bakat peserta didik yang pada akhirnya bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas masyarakat di Indonesia. Tidak adil jika pembelajaran disamaratakan kepada semua siswa karena hakikatnya setiap siswa memiliki pengalaman, kemampuan, minat, bakat, gaya belajar dan banyak perbedaan lainnya. Oleh karena itu pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah solusi yang digaungkan dalam Kurikulum Merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan program baru sehingga pelaksanaannya harus terus dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui seberapa baik pelaksanaanya. Salah satu sekolah yang mulai menerapkan yaitu SD Muhammadiyah Pepe Bantul. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perencanaan, implementasi serta faktor penghambat dan pendukung dalam pembelajaran berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Al-Islam kelas V di SD Muhammadiyah Pepe Bantul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi lapangan untuk memperoleh data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, dalam perencanaan pembelajaran berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Al-Islam kelas V di Sd Muhammadiyah Pepe, guru melakukan asesmen awal dan menyusun RPP berdiferensiasi. Kedua, guru sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam Pendidikan Al-Islam kelas V di SD Muhammadiyah Pepe dengan model pendekatan diferensiasi lingkungan belajar, proses, konten dan produk. Ketiga, hambatan yang mempengaruhi penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah keterbatasan waktu. Kebutuhan belajar peserta didik yang beragam memerlukan kemampuan guru untuk mengakomodasinya secara efektif. Sedangkan faktor pendukung dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi di SD Muhammadiyah Pepe Bantul yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang cukup lengkap, koneksi internet lancar dan ketertarikan serta keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.