Penelitian ini dilatar belakangi karena di lingkup dunia pendidikan ini masih banyak peserta didik yang belum bisa menerapkan pembentukan karakter religius anak di lingkungan sekolah. Sehingga banyak sekolah yang hanya mengandalkan kepada nilai- nilai akademis saja, namun pembentukan karakter yang dimiliki di diri peserta didik masih kurang. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara semi struktur serta dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah dengan cara pengumpulan data, mereduksi data, menyajikan data serta penarikan kesimpulan dan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah: dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas sebagai guru tidak harus selalu terpaku menggunakan strategi ceramah saja, tetapi masih ada strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru MI Al Islamiyah Gandekan yaitu seperti strategi pembelajaran Ekspositori, strategi pembelajaran Inquiry, dan strategi pembelajaran Kontekstual (CTL). Dengan strategi - strategi itu diharapkan dapat adanya timbal balik terhadap guru dan peserta didik sehingga peserta didik tidak merasakan kejenuhan ketika pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berpusat pada penataan diri yang berbeda-beda mengenai agama, sosial budaya, bahasa, usia dan kebangsaan untuk menjadikan warga negara yang cerdas, berbakat, dan berkarakter sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembentukan karakter yang ada di MI Al Islamiyah Gandekan Bantul adalah adanya kegiatan keagamaan seperti tadarusan setiap pagi, sholat dhuha berjamaah, sholat dzuhur berjamaah serta mengadakan infak setiap hari jum'at. Faktor Pendukung dan faktor penghambat dalam Meningkatkan Pembelajaran PKn yang Terintegrasi dengan pembentukan Karakter Religius itu masih banyak ditemukan di kalangan sekolah Dasar. Faktor pendukungnya seperti adanya kegiatan keagamaan, Sarana dan Prasarana yang memadai, serta Keinginan Peserta didik sedangkan untuk dari segi Faktor penghambatnya adalah adanya kurang pengawasan guru terhadap peserta didik, Lingkungan sekitar peserta didik, dan Teman sebaya yang seusianya.