Penelitian ini bertujuan mencari tahu tentang nilai-nilai Pendidikan agama Islam di Tengah degadrasi moral yang kian mengkhawatirkan. Pendidikan agama Islam sudah tidak dipahami sebagai landasan peningkatan kualitas individu melalui pengajaran yang religi dan peningkatan ketakwaan sehingga pergaulan semakin bebas, tawuran pelajar dimana-mana, ahlak kepada sesama semakin tergerus, ahlak kepada orang tua semakin mengkhawatirkan. Novel Kyai Tanpa Pesantren karya Imam Sibawaih merupakan novel yang menarik untuk diteliti karena di dalamnya menyimpan nilai-nilai pendidikan agama Islam yang bisa diinternalisasikan dalam kehidupan di masa sekarang sebagai pembelajaran nilai religi dan peningkatan ketakwaan. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisa literatur karya sastra. Lalu, didukung dengan sumber data primer dan skunder dengan teknik Analisa data pembacaan mendalam teks-teks novel yang diklasifikasikan ditambah dengan metode integrasi-interkoneksi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk-bentuk nilai Pendidikan agama Islam yang didapat yaitu ada tiga. Pertama, nilai ittiqadiyah, yang meliputi membaca Al Qur’an, khauf dan menjaga hawa nafsu, berbaik sangka kepada Allah Swt. Kedua nilai amaliyah, meliputi berbaik sangka kepada murid, rendah hati, mengaji, dan membela kelompok marjinal. Ketiga, nilai khuluqiyah meliputi berdakwah dengan hikmah, terbuka dengan nilai-nilai local, dan peduli terhadap kelompok marjinal.