Implementasi pendidikan ramah anak di Pondok Pesantren Attariq menjadi sangat penting untuk dipahami dalam konteks pengimplementasiannya mengingat dalam dekade terakhir ini ada banyak kasus dan fenomena mulai dari kasus perundungan, pelecehan, kekerasan terhadap anak, hukuman yang tidak wajar di pesantren, hingga terungkapnya berbagai kasus asusila yang terjadi di lingkungan pesantren. Hal ini menjadi sangat krusial mengingat pondok pesantren merupakan episentrum dakwah sekaligus pencetak generasi madani di tengah degradasi moral akibat arus globalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan dengan metode pendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara terstruktur dan tidak terstuktur, metode observasi terus terang dan tersamar, serta dokumentasi. Metode analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di Pondok Pesantren An Nur Komplek Attariq Ngrukem Bantul, menunjukkan bahwa: 1) Implementasi pendidikan ramah anak di Pondok Pesantren Attariq sudah berjalan dengan baik namun belum optimal. Kebanyakan santri merasa nyaman dan enak, namun masih terdapat hal-hal yang tidak ramah anak seperti perkelahian, senioritas, pembullyan, iseng/kejailan, saling mengejek dengan kata-kata kasar (kamu kayak monyet/anjing dll), serta sonding/pendampingan dari pengurus yang kurang. 2) Tantangan dalam mengimplementasikan pendidikan yang ramah anak di Pondok Pesantren Attariq adalah sifat/karakter anak yang belum baik, kurangnya sonding/pendampingan dan pemberian kasih sayang, serta komunikasi yang kurang lancar antara pengurus dengan wali ataupun santri didiknya. 3) Dampak dari implementasi pendidikan yang ramah anak terhadap kehidupan para santri di Pondok Pesantren Attariq adalah mampu meningkatkan keberhasilan para santri, para santri dan lingkungan menjadi lebih kondusif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih optimal.