Latar belakang penelitian ini adalah pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang terpenting dalam pembinaan kepribadian manusia, yang sumber dan metodenya bisa didapatkan dari mana saja, salah satunya yaitu melalui media elektronik. Sinetron religi Tukang Bubur Naik Haji merupakan salah satu dari beberapa media elektronik yang memiliki penyampaian pendidikan akhlak secara universal dan dimungkinkan berkontribusi bagi pendidikan akhlak di Indonesia, karena menggunakan latar penyampaian tokoh seperti yang terjadi di masyarakat pada umumnya. Sehingga peneliti tertarik untuk menelaah Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang terdapat dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Episode 18891930. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam Sinetron Religi Tukang Bubur Naik Haji episode 1889-1930 dan bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terdapat dalam Sinetron Religi Tukang Bubur Naik Haji episode 1889-1930 bagi Pendidikan Agama Islam di masa sekarang. Dari latar belakang tersebut, kemudian peneliti melakukan penelitian dengan judul: Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Sinetron Religi Tukang Bubur Naik Haji Episode 1889-1930. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), dengan pendekatan pragmatik, yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada penikmat karya sastra (penonton). Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan wawancara. Analisis data dengan analisis isi (content analysis), yaitu suatu metode untuk menganalisis isi atau mengolah pesan yang terdapat dalam video sinetron Tukang Bubur Naik Haji Episode 1889-1930. Dengan langkah pengadaan data, reduksi data, inferensi dan analisis. Hasil dari penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan akhlak dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji Episode 1889-1930 adalah materi, meliputi: akhlak kepada Allah yang terdiri dari: berserah diri kepada Allah, taat beribadah, ikhtiar, bersyukur dan memohon petunjuk Allah. Akhlak kepada sesama yang terdiri dari: menghormati orang tua, simpati, tolong menolong, dermawan, kasih sayang, tanggung jawab, teladan, rendah hati, hemat, giat bekerja, mendoakan orang lain, menjenguk saudara, meminta maaf, pemberian nama yang baik, memberi nasehat, taat pada suami, memberi hadiah, jujur, mendukung suami dan mengucapkan terima kasih. Akhlak kepada lingkungan terdiri dari: merawat lingkungan dan membersihkan lingkungan, sedangkan metode, meliputi: tanya jawab, pembiasaan, diskusi, nasihat. Relevansi nilai pendidikan akhlak bagi pendidikan agama Islam di masa sekarang adalah menekankan pentingnya pemberian nasehat sebagai metode utama dalam pendidikan agama Islam, menekankan pentingnya metode keteladanan menjadi kewajiban yang harus dimiliki seorang pendidik dan menekankan pentingnya media hiburan dalam pendidikan agama Islam.