Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pendidikan toleransi, nilai-nilai pendidikan toleransi beragama, dan juga praktik pendidikan toleransi yang ada di Pondok Pesantren Kauman Lasem dimana lingkungan sekitar pesantren mayoritas masyarakat pecinan. Dimana penelitian ini dapat mengenalkan dan mensosialisasikan suatu realitas yang berkembang pada salah satu pondok pesantren (pendidikan toleransi) untuk kemudian agar bisa dikembangkan pada lembaga-lembaga pendidikan lain. Penelitian ini merupakan Penelitian lapangan (Field research) dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Jadi penelitian ini analisis datanya dalam bentuk laporan uraian deskriptif dengan pola pikir induktif. Cara berpikir induktif adalah cara menarik kesimpulan yang berangkat dari fakta-fakta dan peristiwa yang bersifat khusus kemudian disimpulkan dengan sifat umum. Metode-metode pengumpulan data dalam skripsi ini sebagai berikut 1) Metode Interview (Wawancara), 2) Metode Observasi Partisipan (Participant Observation), 3) Metode Dokumentasi, 4) Metode Analisis Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembelajaran akan dipengaruhi oleh Teori Pendidikan yang dianut. Model Pembelajaran Pendidikan Toleransi beragama pada pembelajaran pesantren yang berlangsung di Pondok Pesantren Kauman Lasem Rembang meliputi: 1) Model pengajaran aktif. 2) model pengajaran komunikatif. Dalam implementasinya kedua model pembelajaran ini menggunakan metode diskusi kelompok, presentasi kelompok, dan tanya jawab. Pada Praktiknya interaksi sosial berupa nilai-nilai toleransi yang terjadi di Pondok Pesantrean Kauman Lasem dapat diklasifikasikan kedalam dua bentuk, meliputi nilai agama dan sosial, yaitu: (a) Ikut berpartisipasi pada hari-hari besar keagamaan; (b) Memberikan kesempatan kepada semua santri untuk saling tolong-menolong terhadap masyarakat sekitar yang berbeda agama; (c) Memperbolehkan warga yang non-muslim apabila ingin mengikuti mengaji di Pondok Pesantren; (d) Memberikan perhatian dan dukungan moral maupun material tanpa membedakan agama yang dianutnya. Pondok Pesantren Kauman Lasem Rembang telah mampu menerapkan Pendidikan Toleransi. Ada beberapa keterampilan hidup bersama yang sedang dilatih dalam proses pembelajaran seperti ini. Dalam mengimplementasikan nilai-nilai keberagamaan tersebut terhadap santri di pesantren maupun sekolah, kyai/ustadz harus memiliki paradigma pemahaman keberagamaan yang moderat.