PENAFSIRAN AYAT-AYAT NŪR DALAM AL-QURAN (Studi Penafsiran al-Sya’rāwi)

Alquran merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk seluruh umatnya. Kandungannya memiliki beberapa aspek kemukjizatan, salah satunya adalah keindahan dan ketelitian dalam penggunaan bahasanya. Lafadz nūr dalam Alquran dengan berbagai bentuk derivasinya terulang sebanyak 49 kali yang termuat dalam 39 ayat yang tersebar dalam 24 surat. Dari sekian jumlah tersebut, terdapat beberapa lafadz nūr yang lafadznya menggunakan bahasa tamṡil (perumpamaan) yang mengacu terhadap varian makna. Sehingga perlu pengkajian untuk mempelajari makna yang terkandung. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Mendeskripsikan hasil analisis secara kritis tentang penafsiran lafadz nūr yang ada di dalam Alquran perspektif alSya’rāwī dalam Tafsīr al-Sya’rāwī (2). Metode al-Sya’rāwī dalam menafsirkan ayat-ayat nūr. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang objek penelitiannya adalah lafadz nūr yang ada dalam Alquran dengan merujuk pada kitab tafsir al-Sya’rāwī sebagai sumber data primer. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pendekatan induktif. Pendekatan ini berangkat dari gagasan mufassir yang kemudian dianalisis dan disimpulkan untuk mendapatkan jawaban dari problem yang terjadi ditengah masyarakat. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa : (1). Lafadz nūr dalam Tafsir al-Sya’rāwī mempunyai beberapa makna, yaitu; a). Alquran, b). Iman, c). Petunjuk, d). Pedoman agama, e). Ajaran yang dibawa oleh para Rasul, f). Wahyu dari Allah, g). Kitab suci, h). Nūr yang bermakna cahaya secara umum. (2). Metode al-Sya’rāwī dalam menafsirkan ayat-ayat nūr adalah metode tafsir ta ḥ lily dengan menggunakan berbagai analisis metode yaitu a). metode analisis bi alra’yi (penafsiran secara rasional), b). metode analisis ilmiah, dan c). metode analisis tafsir al-ayat bi al-ayat (memberikan penafsiran sebuah ayat dengan menggunakan ayat yang lain).