Kajian ayat-ayat Alquran tentang wali sudah pernah dibahas dalam beberapa penelitian, yakni berupa buku-buku dan skripsi baik studi tentang komparatif maupun kajian tentang seorang tokoh mufasir. Pada kesempatan ini peneliti mencoba untuk mengkaji konsep wali dalam alquran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayatayat tentang wali tersebut menurut Quraish Shihab dalam Tafsir AlMisbahdan apa yang dimaksud dengan wali tersebut. Penelitian ini bertujuan memperoleh makna waliy dengan metode tematik yaitu mengambil tema-tema tentang wali yang kemudian ditafsirkan dalam Tafsir Al-Misbah karya prof. Dr. M. Quraish Shihab dengan menganalisis pemikiran-pemikirannya. Adapun rumusan masalahnya yaitu bagaimana penafsiran Quraish Shihab mengenai ayatayat tentang waliy dalam tafsir Al-Misbah. Dan apa yang dimaksud waliy menurut Quraish Shihab.
Peneliti ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif-analitik melalui pendekatan tokoh sosio- historis dengan metode tematik-kajian tokoh yang dilakukan secara sistematis. Adapun langkah-langkahnya yaitu penulis menguraikan ayat-ayat waliy kemudian mengkaji pemahaman ayat-ayat dari Quraish Shihab dalam tafsirnya Al-Misbah. Dari Hasil penelitian tersebut penulis menemukan inti penafsiran Quraish Shihab tentang waliy yang ditemukan dalam Alquran sebanyak 121 ayat yang terdapat dalam 36 surat. Dari keseluruhan ayat dapat disimpulkan menjadi 2 kandungan, yaitu: (1). Dalam Tafsir Al-Misbah, waliy secara bahasa berarti dekat. Quraish Shihab cenderung memahami waliy jika itu menjadi sifat khusus bagi Allah SWT, yakni berarti pelindung dan pembela. Karena pada hakikatnya, kewalian itu mutlak hanya milik Allah SWT. Dia sang penguasa alam raya, pencipta dan pengaturnya. (2). Pemaknaan wali bersifat umum, maka kewalian itu berarti waliy selain Allah SWT, yang berarti pemimpin, teman, sahabat, kerabat, yang kesemuanya itu masih terikat makna dekat.