Umam, Khairul (2016) MAKNA JADAL DALAM ALQURAN (Kajian Semantika Toshihiko Izutsu). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
1120585_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (790kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
1120585_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (253kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
1120585_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
1120585_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (246kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
1120585_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (63kB)

Abstract

Di era modern seperti sekarang ini perdebatan menjadi hal yang lumrah, tetapi perdebatan yang dilakukan kebanyakan tidak beralasan (mendebat hal-hal yang sepele) bahkan berdebatnya tanpa ilmu. Dalam penelitian ini peneliti mencoba memunculkan kembali hakikat dari debat, masihkah sama antara hakikat pada era sebelum modern ataukah sudah ada pergeseran. Berkaitan dengan Prodi yang diambil oleh peneliti studi strata satu, maka pemaknaan debat ini masuk dalam dialektika quran yaitu kata ﺟﺪل maka peneliti menggunakan disiplin ilmu dalam bahasa Arab yakni semantik dikhususkan dengan menggunakan teori Toshihiko Izutsu. Perkembangan makna jadal yang terkandung dalam Alquran yang mana pada orang-orang jahiliyah selalu membantah kebenaran Alquran dengan cara yang mereka kehendaki, akan tetapi jawaban yang diterangkan dalam Alquran selalu lebih kuat. Dari perkembangan zaman, muncullah jadal sebagai disiplin ilmu baru yang dikembangkan oleh orang-orang Islam dengan melakukan pergeseran makna yang lebih positif untuk dijadikan sebagai sebuah alat untuk berinteraksi kepada yang lain. Pergeseran makna jadal antara lain yaitu: almunādzarah, al-munāfasah, al-munāqosah, dan al-muhawarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Makna jadal dalam Alquran ditinjau dari segi sinkronik dan diakronik memakai prespektif semantik Toshihiko Izutsu. (2) Mengkaji makna dasar dan makna relasional kata jadal dalam Alquran. Untuk menjawab pertanyaan di atas, peneliti menggunakan metode analisis semantik yang dikembangkan Thosihiko Izutsu, pertama menguraikan makna kata jadal yang terdapat dalam kamus dan Alquran, mengumpulkan dan mengelompokkan ayat-ayat yang menerangkan kata jadal dan kedua, berusaha menyingkap pandangan dunia Alquran (Weltanschauung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah kunci Alquran. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti makna dasar dan makna relasional kata jadal dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik, kemudian meneliti penggunaan kosakata jadal pada masa pra Quranik, Quranik dan paska Quranik. Penelitian ini menghasilkan 1. makna jadal yang ditinjau dari segi sinkronik yaitu munāẓarah yang berarti persaingan. Sedangkan dari segi diakronik memiliki makna shoqrun yang artinya sayap burung. 2. Makna dasar kata jadal adalah bentuk masdar dari kata ﺟ ﺪل-ﯾﺠﺪل artinya kokoh. Dan makna relasional kata jadal adalah ﺟﺎدﻟﺘﻨﺎ karena memiliki makna sebagai diskusi atau bertukar pendapat. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu: “wa jādilhum bi al-latī hiya ahsan” dalam tafsir al-qur’an al-‘adhim adalah jika ada orang yang berhujjah atau mengajak berdebat hendaklah melawan dengan raut muka yang manis, sikap yang lembut, dan ucapan yang baik.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Jadal, Semantika, Toshihiko Izutsu
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta
Date Deposited: 22 Nov 2024 07:33
Last Modified: 22 Nov 2024 07:43
URI: https://repository.nur.ac.id/id/eprint/692

Actions (login required)

View Item
View Item