Penelitian ini adalah studi pemikiran tokoh. Menjelaskan pemikiran pendidikan shalih akram KH. MA. Sahal Mahfudz (Kiai Sahal), serta revelansinya terhadap kurikulum yang diterapkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, yaitu Kurikulum Merdeka Belajar. Lebih lanjut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemikiran pendidikan shalih akram Kiai Sahal serta menganalisis relevansinya dengan kurikulum merdeka belajar.dan menganalisis gagasan pendidikan KH. MA. Sahal Mahfudz dan berupaya mengidentifikasi relevansi gagasan tersebut ketika dihadapkan pada prinsip-prinsip pembelajaran otonom dan internalisasinya. Peneliti mengangkat tokoh ini karena kiai Sahal adalah salah seorang intelektual Muslim yang produktif dan otoritas terhadap keilmuan, yang telah memberikan banyak kontribusi baru dalam disiplin keilmuan khususnya di bidang pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan filosofis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, termasuk menentukan sumber data primer dan sekunder. Data dianalisis dengan metode analisis isi, gagasan-gagasan yang ada dalam data primer dan sekunder dikonfrontasikan secara kritis. Dalam hal ini data dikaji dari gagasan yang umum, kemudian ditarik menuju gagasan yang khusus agar menghasilkan kesimpulan yang obyektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keselarasan antara pemikiran pendidikan Kiai Sahal dan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka Belajar. Konsep pendidikan berbasis nilai, kemandirian siswa, pendidikan holistik, inklusivitas, dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang dikemukakan oleh Kiai Sahal Mahfudz dapat memperkaya implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dengan memberikan perspektif yang lebih mendalam dan terintegrasi. Konsep Shalih Akram yang diusung oleh KH. MA. Sahal Mahfudz merupakan pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai moral pengembangan karakter, dan keterlibatan komunitas dalam proses pembelajaran. Konsep ini menekankan pada pembentukan karakter yang kuat, kemandirian, dan integritas. Ada 9 nilai plus 1 yang terangkum dalam Nilai Dasar Shalih Akrom, seperti: Al-Khirs (curiosity), Al-Amanah (kejujuran), Al-Tawadldlu’ (humbleness), Al-Istiqamah (disiplin), Al-Uswah al-Hasanah (keteladanan), Al-Zuhd (tidak berorientasi pada materi), Al-Kifah alMudawamah (Kejuangan), Al-I’timad ala al-Nafs (kemandirian), Al-Tawashshuth (Moderat), Al-Barakah.