Ide penelitian ini, berangkat dari banyaknya warung yang memanfaatkan alam terbuka sebagai destinasi wisata kuliner, namun sedikit dari mereka yang menanamkan nilai-nilai pendidikan melalui alam. Dari situlah peneliti menemukan sebuah kampung edukasi dari media koran yang memiliki warung-warung kuliner yang di dalamnya mengajarkan tentang nilai-nilai pendidikan, baik secara umum maupun keislaman,
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap sebagai berikut : 1) Reduksi data 2) Penyajian data 3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kemudian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi sumber, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menganalisis hasil dari berbagai sumber.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di Kampung Edukasi Watu Lumbung berada pada 4 zona, yaitu Alas Kuliner, Kedai Wedangan, Lembayung Surya dan Omah Dolanan Anak. a) Alas Kuliner, pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dilakukan melalui peraturan berupa wajib menanam pohon sebelum masuk zona, pesan sederhana berupa nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dari menanam pohon dan filosofi bangunan, b) Kedai Wedangan, pelaksanaan Pendidikan Agama Islam adalah ajakan untuk membaca, berbagi dalam kesederhanaan, serta membuat dan membaca puisi, c) Lembayung Surya, pelaksanaan Pendidikan Agama Islam melalui program tamu melayani tamu, mencuci peralatan makan dan minum masing-masing dan sistem pembayaran, d) Omah Dolanan Anak, pelaksanaan Pendidikan Agama Islam melalui permainan tradisional berupa egrang dan sundamanda. 2) Hasil yang dicapai adalah a) suburnya lahan yang tandus, b) filosofi kehidupan lebih mengena karena pengunjung diajak praktik langsung, c) berbagi dan gemar membaca. 3) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Kampung Edukasi Watu Lumbung: a) Faktor pendukung: letak geografis, adanya aturan pendidikan yang diterapkan dan dukungan dari masyarakat setempat. b) Faktor penghambat: Cuaca dan keadaan alam yang tidak menentu dan adanya beberapa oknum pengunjung yang tidak patuh terhadap aturan yang ada.