Penelitian ini mengkaji tentang tradisi Rebo Pungkasan di desa Wonokromo.Upacara tradisi Rebo Pungkasan dilaksanakan setahun sekali yaitu dalam bulan safar. Disebut Rebo Pungkasan karena tradisi tersebut dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Sapar. Hari Rebo adalah hari keempat dalam kalender Hijriyah atau sesuai kalender Jawa. Dan kata Sapar berasal dari bulan kedua dalam Hijriyah yaitu Safar yang mengalami penyesesuian dengan lidah Jawa menjadi Sapar. Dalam pelaksanaan tradisi Rebo Pungkasan banyak menonjolkan nilai-nilai pendidikan akhlak, itu tak lepas dari peran ulama desa Wonokromo yang mengadakan pendekatan dengan para sesepuh tradisi Rebo Pungkasan dan pemerintah desa Wonokromo.Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meniliti tentang nilai-nilai pendidikan akhlak dalam tradisi Rebo Pungkasan di desa Wonokromo yang sampai sekarang masih dilestarikan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan dua rumusan masalah yaitupertama, bagaimana prosesi dalam pelaksanaan tradisi Rebo Pungkasan?kedua,apa nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam tradisi Rebo Pungkasan? Untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data secara kualitatif yang ditempuh dengan beberapa metode yaitu metode observasi non partisipasi, wawancara dan dokumentasi.Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Radcliffe-Brown. Dalam teori ini menyatakan bahwa budaya bukan sebagai pemuas kebutuhan individu melainkan untuk kebutuhan kelompok. Hasil dari penelitian ini adalah prosesi dalam pelaksanaan tradisi Rebo Pungkasan. Pertama, prosesi sebelum puncak acara yaitu adanya pasar malam dan pengajian akbar. Kedua, prosesi puncak acara yaitu kirab lemper raksasa dan pemotongan lemper raksasa. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam tradisi Rebo Pungkasan. Pertama, nilai pendidikan dalam tradisi Rebo Pungkasanyaitu peranan pendidikan dalam mengadakan perubahan masyarakat seperti menjaga generasi sejak masa kecil, mengembangkan pola hidup, agar mereka menjadi fondasi yang kukuh dalam masyarakat, pendidikan berkembang dengan seiring perkembangan anak, dan pendidikan sebagai alat terpenting untuk menjaga diri.Kedua, nilai-nilai akhlak dalam tradisi Rebo Pungkasan seperti akhlak kepada Allah, akhlak terhadap sesama manusia dan akhlak terhadap lingkungan.Upacara tradisi Rebo Pungkasan berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, media dakwah, media silaturahmi, aset wisata, dan sebagai sarana hiburan yang bertujuan untuk menghibur masyarakat setempat dan sebagai upaya agar mereka menyambut upacara ini dengan penuh antusias.Harapannya dengan hasil penelitian ini mampu menjadi bukti kongkrit bahwa tradisi Rebo Pungkasan memiliki khasanah keilmuan yang perlu dipelajari.