Kesenjangan gender dalam bidang pendidikan banyak disebabkan oleh sosialisasi gender di dalam sekolah dan adanya kurikulum yang secara tersembunyi bias gender. Salah satu indikator yang dapat diperhatikan adalah ketika siswa laki-laki dan perempuan terkadang menerima pendidikan yang berbeda. Karena itu peneliti bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan gender, untuk hal ini peneliti mengambil buku K. H Husein Muhammad Perempuan, Islam, dan Negara dengan rumusan masalah: 1) Apa saja nilai-nilai pendidikan gender dalam buku Perempuan, Islam, dan Negara karya K. H. Husein Muhammad? 2) Bagaimana relevansi buku Perempuan, Islam, dan Negara karya K. H. Husein Muhammad terhadap pendidika gender di era kekinian? Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Peneliti menggunakan pendekatan filosofis, yang mana pendekatan filosofis digunakan untuk menganalisis pemikiran Nasaruddin Umar dan Mansour Fakih dalam merumuskan tentang pendidikan gender lalu dikolaborasikan dengan pemikiran dan gagasan K. H. Husein Muhammad tentang pendidikan gender dalam buku Perempuan, Islam, dan Negara. Hasil penelitian pendidikan gender dalam buku Perempuan, Islam, dan Negara yaitu: nilai-nilai pendidikan gender dalam buku Perempuan, Islam, dan Negara yakni: Adanya kesamaan perempuan dan laki-laki sebagai hamba Allah SWT, adanya kesamaan hak dan kewajiban bagi perempuan dan lakilaki sebagai khalifah di bumi, adanya kesamaan perempuan dan laki-laki dalam perjanjian awal dengan tuhan (hukum), adanya kesamaan hak dan kesempatan perempuan dan laki-laki dalam berpotensi meraih prestasi dalam pendidikan. Untuk relevansinya di era kekinian yaitu: pendidikan gender mampu memberikan keadilan dan kesetaraan yang sama dalam lingkup sekolah maupun masyarakat, pendidikan gender dapat terealisasi secara merata kepada seluruh elemen masyarakat, pendidikan gender berupaya meningkatkan kualitas siswa terhadap pengembangan gender di Indonesia.