Salah satu sikap contoh kepemimpinan dalam Al-Qur’an, salah satunya terdapat pada kisah Nabi Sulaiman. Oleh sebab itu penelitian ini menjelaskan kisah gaya kepemimpinan Nabi Sulaiman. Adapun sebabnya karena dari gaya dan cara beliau saat memimpin, mulai dari masalah kecil hingga masalah besar. Pada penelitian ini terdapat dua pokok permasalahan, yaitu: pertama, Bagaimana Tafsir Al-Munir dan Tafsir Ibnu Kasir dalam menjelaskan kepemimpinan Nabi Sulaiman dalam Surah Al-Naml dalam kitabnya masing-masing. Kedua, Bagaimana perbedaan dan Persamaan Tafsir Al-Munir dan Tafsir Ibnu Kasir dalam menjelaskan kepemimpinan Nabi Sulaiman dalam Surah Al-Naml. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Al-Qur’an mengajarkan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik dan sukses melalui kisah Nabi Sulaiman. Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat kajian kepustakan (Library research). Data yang diperoleh dalam skripsi ini adalah berasal dari dua sumber pustaka, diantaranya adalah dari Tafsir Al-Munir dan Tafsir Ibnu Katsir. Kemudian data selanjutnya yang penulis gunakan adalah dari berbagai referensi-referensi terkait dengan yang penulis teliti, seperti jurnal, buku-buku, dan lainnya.
Hasil temuan penulis berdasarkan penelitian di skripsi ini menunjukkan bahwa: pertama, dalam Al-Qur’an pada Surah Al-Naml secara khusus menjelaskan kisah kepemimpinan Nabi Sulaiman sebanyak 29 ayat, dari ayat 15 sampai ayat 44. Kedua, dari kedua penafsiran kitab tafsir tersebut, ada beberapa perbedaan dan persamaan yang terdapat pada kedua mufassir tersebut. Tafsir Ibnu Kasir muncul pada era klasik, sedangkan tafsir al-Munir muncul pada era kontemporer. Salah satu perbedaan yang signifikan dari kedua mufassir tersebut adalah ketika saat menjelaskan Surah al-Naml ayat 40. Tafsir Ibnu Kasir menjelaskan ahli kitab tersebut bernama Ashaf bin Barkhiya’, ia merupakan sekretaris Nabi Sulaiman. Sedangkan dalam Tafsir al-Munir disebutkann bahwa ahli kitab yang memindahkan singgasana Ratu Balqis di hadapan Nabi Sulaiman itu adalah Nabi Sulaiman.