Ide penelitian ini peneliti dapatkan berdasarkan pengalaman masa kecil peneliti dan letak rumah peneliti yang dekat dengan tempat penelitian. Dijadikannya TPQ AlHidayah sebagai TPQ unggulan di Jepara tidak dapat dilepaskan dari adanya kepercayaan masyarakat terhadap sumber daya pendidik yang ada di sana, untuk itu dibutuhkan sebuah usaha dalam menjaga dan mengembangkan kepercayaan yang sudah ada. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen Pengembangan Sumber daya pendidik serta menganalisis dan mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan manajemen pengembangan sumber daya pendidik di TPQ Al-Hidayah. Ketertarikan peneliti juga dikarenakan karena sangat sedikitnya lembaga pendidikan keagamaan non formal yang mencoba melakukan pengembangan sumber daya pendidik, karena tugas sebagai pendidik yang mereka lakukan bersifat sosial. Hal tersebut tentu berbeda dengan pengembangan yang biasa dilakukan di lembaga pendidikan formal, di mana biasanya pengembangan juga dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi menuju jenjang yang lebih tinggi. Berangkat dari permasalahan yang ada, maka penelitian yang dilaksanakan di TPQ Al-Hidayah Purwogondo Kalinyamatan Jepara mengambil jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif (kualitatif research). Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisa data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Mereduksi data 2) Penyajian data 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kemudian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi sumber, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menganalisis hasil dari berbagaisumber. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan metode sebagaimana di atas, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) Manajemen pengembangan sumber daya pendidik di TPQ Al-Hidayah dilaksanakan dengan 4 langkah, yaitu : a) menentukan program atau proses yang dibutuhkan lembaga, b) menyusun program atau proses perencanaan pengembangan yang disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan TPQ, c) melaksanakan program atau proses yang telah direncanakan dan disepakati bersama, d) mengevaluasi pelaksanaan program pengembangan. 2) Faktor yang mendukung dalam pelaksanaan manajemen pengembangan sumber daya pendidik adalah kuantitas sumber daya pendidik yang tidak terlalu banyak, motivasi yang tinggi baik dari Kepala TPQ maupun dari asātiż, serta adanya berbagai dukungan dari masyarakat, pemerintah Kabupaten Jepara, dan dari lembaga Qiroati pusat. Sedangkan faktor yang menghambat adalah keterbatasan waktu yang dimiliki olehasātiżsertaketerbatasan dana yang ada