Penelitian ini mengkaji tentang tradisi kematian di dusun Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta. tradisi kematian ini merupakan tradisi yang sudah lama di lakukan berkisar 50 tahun-an. Tradisi kematian ini memiliki simbol-simbol yang tidak banyak orang mengetahui makna dan tujuannya. Adapun simbol-simbol tersebut yaitu prosesi brobosan, penghantaran jenazah menggunakan sragam putih-putih berkisar 10-20 orang sembari membawa obor serta membawa tombak menuju kepemakaman.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field research). sumber utama penelitian ini adalah masyarakat dusun Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta. dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan metode analisis datanya menggunakan analisis data dengan menggunakan sumber datanya tetap dapat ditelusuri, mengumpulkan, mengintensikan, mengikhtisarkan, dan membuat indeks, dan berfikir dengan jalan membuat oagar kategori data itu mempunyai makna, mencari, dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan umum.
Hasil penelitian tentang tradisi kematian di dusun Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta antara lain: Pertama, pelaksanaan tradisi kematian di dusun Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul secara garis besar dibagi menjadi 5 (Lima) tahap yaitu: tahap berita kematian, perawatan jenazah, persiapan sebelum pemberangkatan,menyebarkan uang disepanjang jalan, serta membawa tombak dan membawa obor. Adapun hasil dari nilai-nilai pendidikan agama Islam pada tradisi kematian di dusun Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul secara garis besar dibagi menjadi 9 (Sembilan) tahap yaitu: nilai aqidah, nilai ibadah, nilai syukur, nilai gotongroyong, nilai persaudaraan, nilai musyawarah,nilai tolong-menolong, nilai bersedekah, dan nilai saling hormatmenghormati.