Ide penelitian ini adalah karena banyak sekali kita melihat bagaimana sikap kebanyakan anak saat ini yang menganggap remeh perintah orang tua, begitu pula ketika ia bersikap kepada orang lain. Kurang menghargai, memalingkan muka saat ditanya/diajak bicara, dan juga lebih berani kepada orang yang lebih tua darinya. Luqman al-Hakim mempunyai cara yang baik dalam mendidik anak-anaknya. Diharapkan para orang tua dan pendidik mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah diharapkan dapat dijadikan masukan bagi solusi pendidikan akhlak saat ini dan menjadikan konstribusi positif bagi Guru Pendidikan Agama Islam serta kepada keluarga yang memiliki amanah untuk mendidik anak-anak mereka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan tema peneliti. Analisa data dilakukan dengan membuat rumusan kesimpulan dengan mengidentifikasikan karakteristik spesifik akan pesan-pesan dari suatu teks secara sistematis dan objektif, sedangkan untuk metode penelitiannya, peneliti menggunakan metode analisis meliputi reduksi data, klasifikasi data, display data, Memberikan penafsiran serta interpretasi dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pendidikan akhlak anak dalam Alquran surat Luqman ayat 14-19 menurut tafsir Al-Qurthubi. Dalam surat Luqman ayat 14-19 terdapat beberapa pendidikan akhlak anak diantara: a) pendidikan akhlak terhadap orang tua; seorang anak wajib berbakti kepada kedua orang tua, dengan ketentuan tidak melanggar atau melenceng dari perintah Allah. b) pendidikan menanamkan sifat zuhud, hendaklah seorang anak tidak terlalu mementingkan dunianya saja, ia harus mengetahui bahwa apapun yang ia lakukan akan mendapatkan balasan darinya c) pendidikan shalat dan sabar; dengan melaksanakan shalat seseorang akan lebih condong kepada perbuatan amar ma’ruf nahi munkar. Selain itu dengan bersabar seseorang akan mendapatkan hati yang tenang. d) larangan takabur atau sombong. e) pendidikan rendah hati; Rendah hati di sini adalah berlaku sederhana dalam berjalan, tidak terlalu tergesa-gesa dan tidak terlalu lamban. Selain itu, belajar untuk merendahkan suara, tidak mengeraskan suara apabila tidak diperlukan. Peneliti berharap agar setiap orang tua dapat membentuk watak dan kepribadian seorang anak yang kuat dan membentuk budi pekerti atau akhlak manusia agar menjadi lebih baik dan sempurna. Serta dapat menjadi pedoman dasar dalam bertindak atau bertingkah laku yang harus dimiliki dan harus dibiasakan oleh setiap anak dalam kehidupan sehari-hari.