Kegiatan belajar mengajar (KBM) pada hakitkatnya adalah komunikasi antara peserta didik dan pendidik. Dalam kegiatan komunikasi memerlukan suatu perantara yang berguna untuk menyukseskan dalam mengantar pesan, yaitu sebuah media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang menggunakan dan tidak menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran daring di sekolah inklusi SD 1 Trirenggo. (2) Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media audiovisual dalam pembelaran PAI secara daring di sekolah Inklusi SD 1 Trirenggo. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen, dan menggunakan model Posstest-Only Control Design. Pada desain ini dipilih dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang anggotanya dipilih secara acak atau random (R). Kelas eksperimen diberi treatment pembelajaran menggunakan media audiovisual. Sedangkan kelas control menggunkan selain media audiovisual. Posstest diberikan setelah treatment untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan du akelas tersebut. Metode pengumpulan data menggunakan Tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji validitas instrumen peneliti menggunkan rumus formula Aiken dan rumus Cronbach‟s Alpha untuk menguji reliabilitas instrumen dan dianalisis menggunakan Uji Mann Witney Test. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan Uji Mann Witney Test diperoleh kesimpulan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menggunakan media audiovisual (kelas eksperimen) dan yang menggunakan media audio atau visual saja (kelas kontrol). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar PAI, yaitu kelas eksperimen lebih dari setengah (8 anak) mendapatkan nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata semua siswa 69,07. Sedangkan kelas kontrol hanya 2 anak yang nilainya di atas KKM dengan nilai rata-rata 52, (2) hasil uji Mann Witney memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,020 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka dinyatakan hipotesis diterima. Adapun hipotesis tersebut adalah penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran PAI secara daring di sekolah Inklusi lebih efektif