Qasam merupakan gaya bahasa yang dijunjung tinggi oleh bangsa Arab demi menjaga kehormatannya. Dengan bentuk gaya bahasa seperti itu mereka bertujuan untuk menguatkan suatu pernyataan atau perkataan. Diturunkannya Al-Qur‟an untuk menguatkan suatu berita, dari segala keberagaman sikap manusia yang berbeda-beda. Peneliti menggunakan penafsiran Ibnu ‘Asyur karena Ibnu Asyur menunjukkan qasam dengan menggunakan lafadz مم مَ سَ الق بِ َ dan menjelaskan hubungan dari muqsam bih dan muqsam ‘alaih, serta menjelaskan fungsi dari bentuk qasam. Tujuan penelitian adalah penafsiran Ibnu Asyur tentang ayat-ayat qasam dalam kitab alTahrr wa alTanwir dan bagaimana model penafsiran Ibnu Asyr dalam menafsirkan ayat-ayat qasam. penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep qasam Ibnu Asyur dalam kitab alTahrir wa alTanwir. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang mengarah pada penjelasan deskriptif-analisis, yaitu mengklasifikasikan ayat-ayat qasam dengan berdasarkan jenis lalu menjelaskan dan menganalisisnya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu balaghah tepatnya Ilmu ma’ani dengan teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan (library reseach). Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang sumber datanya diperoleh dari data yang ditulis, yaitu kitab alTahrir wa alTanwir.
Hasil dari penelitian ini adalah Ibnu Asyur menjelaskan ayat-ayat qasam dengan muqsam bih waktu, benda langit, malaikat, dan makhlukmakhluk dan benda-benda yang ada di bumi sebagai sesuatu yang memiliki keistimewaan, keagungan, kebesaran, dan bermanfaat bagi manusia. Model penafsiran Ibnu Asyur dalam menafsirkan ayat-ayat qasam dengan menyebutkan huruf-huruf qasam lengkap dengan pemaknaannya, serta menjelaskan keagungan dari objek yang dijadikan sumpah.