Latar belakang penelitian ini adalah adanya perkembangan makna jilbab mulai dari ulama klasik hingga modern. Oleh karena itu penulis merasa hal ini perlu diteliti lebih lanjut di kalangan Milenial, untuk mengkaji lebih dalam serta mengetahui bagaimana interpretasi ayat tentang jilbab di kalangan millenial, khususnya dikalangan santriwati dan siswi pelajar pada saat ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan ragam pemaknaan jilbab dan ayat tentang jilbab bagi siswi SMK N 1 Pundong dan santriwati Pondok Pesantren An Nur Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisa data menggunakan teori Seiddel sebagaimana dikutip oleh M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Mencatat hal-hal yang ditemukan dilapangan, kemudian memberikan kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri dan dapat dijadikan sebagai catatan lapangan. 2) Mengumpulkan, memilah, memilih dan membuat indeks catatan. 3) mengkatagorikan data dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Siswi SMK N 1 Pudong Bantul memahami makna jilbab sebagai kain yang berfungsi menutup kepala hingga dada, bentuknya tidak lebar dan tidak mengganggu aktivitas, karena menggunakan jilbab lebar akan membatasi gerak seseorang. Santriwati Pondok Pesantren An Nur Bantul memahami makna jilbab sebagai kain yang dapat menutupi lekuk tubuh seseorang, sehingga semakin panjang jilbab yang digunakan maka akan semakin baik, yakni minimal dapat menutupi bokong. 2. Siswi SMK N 1 Pundong Bantul memahami surah al-Ahzab 59 sebagai ayat yang memerintahkan menggunakan jilbab dan memanjangkanya hingga menutupi dada agar mereka tidak diganggu. Dan surah al-Nur 31 dipahami sebagai surah yang berisi larangan untuk menggunakan perhiasaan (cincin dan gelang) secara berlebihan agar tidak
diganggu. Sedangkan santriwati Pondok Pesantren An Nur memahami surah alAhzab 59 sebagai ayat yang berisi tentanag anjura menggunakan jilbab hingga lekuk tubuhnya tertutup, hal tersebut dikarenakan lekuk tubuh seseorang dapat menimbulkan keinginan lawan jenis untuk menggodanya. Sedangkan surah al-Nur 31 dipahami sebagai ayat yang berisi tentang larangan menampakan perhiasan, baik perhiasan badan maupun perhiasan tambahan yang berfungsi memperindah diri, kecuali bagian yang biasa terlihat.