Gagasan penelitian ini berawal ketika peneliti mengikuti beberapa kegiatan keagamaan yang ada di Dusun Sompok ketika peneliti melaksanakan kegiatan KKN (kuliah kerja nyata) STIQ An-Nur tahun 2016. Masyarakat Dusun Sompok adalah masyarakat yang masih berpegang pada tradisi leluhurnya. Banyak tradisi ke-Islaman yang di dalamnya terdapat bacaan Alquran secara bersama-sama dan masih dilestarikan hingga saat ini salah satunya adalah tradisi pembacaan tiga surat pilihan. Adapun tiga surat pilihan yang dibacakan adalah surat Yāsin, al-Ra’du, dan al-Qadr. Pembacaan tiga surat pilihan dilaksanakan ketika ada warga yang sedang menghadapi kematian (naza`/sakaratul maut), dan uniknya masyarakat Dusun Sompok meyakini bahwa pembacaan tiga surat pilihan ini akan mempermudah dan mempercepat proses sakaratul maut orang tersebut. Berangkat dari berbagai hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembacaan tiga surat pilihan dan bagaimana pemaknaan masyarakat Dusun Sompok terhadap tradisi tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Qualitative research) yang termasuk kategori penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif analitik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendukung data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis interaktif (interactive model of analisysis) dengan pendekatan teori fenomenologi. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, dalam pelaksanaan tradisi pembacaan tiga surat pilihan ada dua tahapan yang dilakukan: 1) Pra-Pelaksanaan, yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan pembacaan tiga surat pilihan. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu musyawarah keluarga, pelaku, dan peralatan. 2) Prosesi pembacaan tiga surat pilihan, terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu pembukaan, tawassul, membaca surat Yāsin, surat al-Ra’du, dan surat al-Qadr sebanyak empat puluh satu kali, kemudian dilanjutkan dengan do’a, dan yang terakhir melakukan transfer energi positif yang didapatkan partisipan dari hasil pembacaan tiga surat pilihan tersebut pada semangkok/sebotol air. Kedua, pemaknaan masyarakat Dusun Sompok terhadap tradisi pembacaan tiga surat pilihan tersebut adalah: 1) Sebagai sikap tawakkal kepada Allah SWT. 2) Sebagai pendamping menjelang kematian. 3) Sebagai sarana mendo’akan. 4) Sebagai wadah untuk memperkokoh tradisi gotong royong dan tolong menolong di lingkungan masyarakat. 5) Sebagai media untuk memberikan siraman rohani. 6) Sebagai media untuk mengekpresikan tingginya rasa kekeluargaan dan solidaritas sosial.