Latar belakang penelitian ini adalah bahwa proses pendidikan akhlak dalam agama Islam bisa diperoleh dari lembaga pendidikan formal, tetapi manusia memperoleh pendidikan akhlak pertama kali didalam keluarga. Karena tugas utama orang tua adalah mendidik dan menyiapkan anak untuk dapat menjalani hidup di dunia ini berlandaskan ketakwaan kepada Allah. Anak akan menjadi mulia atau hina itu tergantung cara mendidik anak sejak kecil. Jika kecilnya dibiasakan sopan santun dan selalu melihat orang tuanya hormat dan taat kepada ibu bapaknya, otomatis ia akan tumbuh menjadi anak yang sopan dan selalu hormat kepada orang tua. Orang tua harus mengajarkan bagaimana cara anak berbuat baik kepada orang tua dan mengajarkan jangan sampai berkata “hus” kepada orang tua apalagi membentaknya. Pendidikan ini akan lebih mengena jika orang tua praktek langsung dengan cara berkata sopan, lemah-lembut dan penuh hormat kepada kakek-nenek nya atau ibu bapak dari orang tua. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan metode normatif yakni pendekatan yang menggunakan prinsipprinsip atau pedoman yang menjadi petunjuk manusia pada umumnya untuk menjadi petunjuk dalam bermasyarakat. Dengan ini peneliti memulai dengan menyebutkan ayat dengan penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah dan penafsiran Hamka dalam tafsir Al-Azhar kemudian menjelaskan makna nilainilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam ayat itu disertai dengan dalil-dalil dari Alquran dan Sunnah Nabi serta pendapat-pendapat dari ulama atau tokoh yang sesuai dengan isi kandungan dalam penafsiran. Kemudian data tersebut disusun, dianalisa, sehingga memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian adalah bahwa pendidikan akhlak yang terdapat dalam surat Al-Isra‟ ayat 23-24 meliputi: Pendidikan tauhid yaitu menyembah hanya kepada Allah, dan berbakti kepada kedua orang tua dengan cara berbuat baik, berkata sopan dan penuh hormat, mengerjakan perintah orang tua selagi perintah itu bukan perintah maksiat dan menjauhi semua yang dibenci orang tua. Untuk orang tua dan guru, semoga dengan mendidik anak dengan tanpa pamrih akan mengantar anak menjadi orang yang berakhlak mulia.