Gagasan penelitian ini berangkat dari waktu belajar di sekolah yang kurang dari 8 jam sehari. Sehingga penggunaan waktu di luar jam sekolah perlu dimaksimalkan. Sekolah dan pesantren adalah salah satu agen pendidikan yang ada di Indonesia. Istilah Boarding School (sekolah berasrama) lahir dari pertemuan dua lembaga pendidikan tersebut. Sistem sekolah ini bertujuan agar selama proses pendidikan siswa selalu dalam pengawasan sekolah dan pondok pesantren sebagai bentuk tanggungjawab pendidikan yang menyeluruh terhadap siswa. Yayasan Daarut Tauhiid mendirikan sebuah lembaga pendidikan formal SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung pada tahun 2009. Sekolah tersebut menggabbungkan pendidikan formal dan pendidikan pesantren dengan “Boarding School” sebagai sistem penerapanya. SMK Daarut Tauhiid menekankan karakter baik dan kuat (BAKU), menekankan nilai-nilai kedisiplinan serta menanmkan nilai pendidikan Islam melalui budaya pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) proses pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung, 2) untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bnadung. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini diambil dari hasil yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap subjek penelitian. Analisis data dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (Kualitatif research), Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari suatu barang atau jasa. Peneliti menggunakan model analisis data Miles and Huberman untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Hasil penelitian ini adalah: 1)proses pendidikan agama Islam di sekolah lebih menitik beratkan pada ranah kognitif yang berupa teori dan dasar ilmu agama, Proses pendidikan agama Islam di asrama sebagai penilaian praktek dan pengamalan teori dan ilmu yang diberikan di kelas, selain itu komponen pelakanaan pendidikan agama Islam di SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung terdiri dari: guru dan mudaris, rencana pembelajaran, metode pembelajaran dan materi pendidikan agama Islam, 2) faktor pendukung proses pelaksanaanya adalah lingkungan pondok pesantren yang sangat relevan dengan pendidikan Islam, silabus dan kurikulum yang lebih luas cakupanya, Budaya pesantren yang diterapkan kepada seluruh santri Daarut Tauhiid. Faktor penghambatnya berupa kebergaman “input” siswa siswi yang masuk dan cakupan kegiatan boarding (asrama) yang sangat luas.