Korban penyalahgunaan NAPZA adalah orang-orang yang mengkonsumsi NAPZA bukan untuk pengobatan karena ingin menikmati pengaruhnya, mereka menkonsumsi secara berlebih dan dalam jangka waktu yang lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosial. Pondok Pesantren Al-Islamy sebagai lembaga rehabilitasi memberikan pelayanan, perawatan dan pembinaan bagi pecandu narkoba menggunakan pendekatan religi dan pendekatan medis umum sebagai penyembuhan. Pembinaan agama Islam di Pondok Pesantren Al-Islamy menggunakan program kerja pondok pesantren yang dilaksanakan secara rutin dalam bidang pembinaan rohani dan mental. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh residen di pondok pesantren dengan beberapa susunan kegiatan keseharian sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan para pecandu narkoba kepada Allah sehingga menjadi kuat terhadap segala macam bentuk godaan dan meminimalisir segala bentuk pelanggaran. Tujuannya mengetahui bagaimana pelaksanaan serangkaian kegiatan keagamaan bagi pecandu narkoba di pondok pesantren
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Al-Islamy Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisa data mengikuti langkah-langkah Miles dan Huberman melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Mereduksi data. 2) Penyajian data. 3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kemudian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pendalaman agama seperti materi aqidah, akhlak, ibadah. Materi aqidah yakni tentang mengenal Allah, kitab, dan sifat-sifat-Nya. Materi akhlak yakni tentang tingkah laku manusia baik yang berhubungan dengan sesama manusia atau sang khaliq dan materi syari’ah yakni tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti tata cara wudhu, salat. 2) Terapi penyembuhan yaitu dengan salat jama’ah, zikir, rukyah, dan mandi taubat. Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan residen, dan metode yang digunakan sesuai materi yang disampaikan. 3) Metode pendidikan agama Islam untuk penyembuhan menggunakan metode pembiasaan, peneladanan, kasih sayang, nasihat, wirid. 4) Faktor yang mendukung adalah adanya kemauan atau minat dari residen untuk berubah dan faktor penghambatnya adalah belum mengetahui tentang agama.