Pondok Tetirah Dzikir merupakan Panti Rehabilitasi Sakit Jiwa dan Narkoba berbasis Pesantren, yang merupakan salah satu cabang Tarekat Qadariyah Wa Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya . Pondok tersebut menggunakan riadlah sebagai metode penyadaran dan rehabilitasi mental bagi orang-orang yang mengalami degredasi mental akibat penyalahgunaan obat-obat terlarang serta sebagai metode penyembuhan segala penyakit yang diakibatkan oleh prilaku penyimpangan lainnya. Pendekatan keagamaan yang diterapkan di Pondok Pesantren Tetirah Dzikir di atas, selain bernilai pendidikan, peneliti menyebut metode ini sebagai salah satu metode unik karena di tempat ini, para “santri” selain di-treatment layaknya orang “sakit”, tapi mereka juga diajak melakukan kegiatan layaknya orang normal. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan keagamaan seperti shalat, żikir, qiyām al-lail, puasa, dan mandi taubat.
Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui metode pembelajaran Agama islam dan faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran di Pondok Tetirah Dzikir. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model Lexy Moleong melalui tahap sebagai berikut : 1) menelaah seluruh data 2) reduksi data 3) menyusun data dalam satu kesatuan 4) kategorisasi 5) triangulasi data.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Metode PAI di Pondok Tetirah Dzikir meliputi 1) penerimaan santri yaitu tahap awal atau tahap diagnodid, tahap pendidikan fisik, tahap pendidikan akal, dan tahap pendidikan jiwa. 2).metode pokok yaitu ṣalat, ẓikir, dan mandi (hydro therapy), 3) Metode penunjang yaitu puasa, belajar bacaan salat, belajar membaca Alquran, ceramah keagamaan dan silaturrahmi dan ziarah. 4) Keberhasilan santri dalam pendidikan Agama Islam yaitu dapat melakukan kegiatan positif, dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat, tumbuhnya daya kreativitas, jiwanya merasa aman dan tentram, merasa semakin dekat dengan Allah, semakin optimis dalam menghadapi hidup. B. Faktor pendukung: Besarnya keinginan belajar dari santri, Keinginan tinggi dari pihak pengasuh dalam mengupayakan pendidikan dan Masih adanya kepedulian dari keluarga santri.faktor penghambat: Terbatasnnya tenaga pengajar, adanya sikap penolakan dari santri ,kurangnya sarana dan prasaran.