Dalam Alquran, ternyata tidak ada perintah untuk meminta maaf kepada sesama manusia, bahkan yang ada adalah perintah untuk memaafkan. Adapun lafaẓ yang paling banyak digunakan Alquran dalam menganjurkan manusia untuk memaafkan sesamanya adalah al ‘afwu dan derivasinya. Namun, didalam Alquran ternyata al ‘afwu memiliki makna yang cukup beragam. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kata ini menggunakan analisis semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu, yaitu sebuah analisis semantik yang digunakan untuk mengungkap pandangan dunia (weltanschauung) Alquran terhadap kosa kata yang ada di dalamnya. Rumusan masalah dalam skripsi ini: 1) Apa makna dasar dan makna relasional kata al ‘afwu dalam Alquran ditinjau dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu? 2) Bagaimana perkembangan makna al ‘afwu ditinjau dari sisi diakroniknya? 3) Bagaimana pandangan dunia (weltanschauung) Alquran mengenai kata al ‘afwu?. Proses analisis yang dilakukan adalah: pertama, mencari makna dasar dari al ‘afwu melalui kamus-kamus leksikal kemudian mencari makna relasional al ‘afwu menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik (sinonim dan antonim) terhadap ayat-ayat al 'afwu. Kedua, meneliti bagaimana perkembangan makna al ‘afwu secara diakronik (pada masa pra Quranic, Quranic dan pasca Quranic) melalui kitab-kitab yang relevan. Ketiga, menyimpulkan bagaimana pandangan dunia (weltanschauung) Alquran mengenai kata al ‘afwu dari hasil analisis yang dilakukan sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Al ‘afwu bermakna dasar meninggalkan. 2) Makna relasional al ‘afwu dalam Alquran adalah maaf, membiarkan, bertambah banyak, kelebihan dari keperluan. Kata al ‘afwu bersinonim dengan kata magfirah, taubah dan ṣafḥu serta berantonim intiqām, dan qiṣaṣ . 3) Pada periode pra Quranic, al ‘afwu bermakna sepi (kosong), sedangkan pada periode Quranic, al ‘afwu bermakna maaf, kelebihan dari keperluan, bertambah banyak dan membiarkan. Adapun pada masa pasca Quranic al ‘afwu lebih dikenal hanya mewakili makna yang berhubungan dengan pemaafan. 4) Weltanschauung Alquran mengenai kata al ‘afwu adalah manusia diberi petunjuk untuk mempunyai mentalitas yang menggambarkan kekayaan hati berupa mudah berlapang dada, bersikap bijak terhadap kesalahan orang lain serta mudah mengulurkan bantuan bagi orang yang membutuhkan.