Terjadinya krisis moral di Indonesia dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang masih sangat didominasi oleh aspek kognitif belaka, sehingga pencapaian pendidikan karakter terhambat. Penanaman pendidikan karakter tidak hanya bisa dilaksanakan melalui pendidikan formal dan informal saja tetapi bisa melalui media cetak atau elektronik, salah satunya adalah novel. Novel merupakan karya sastra berbentuk fiksi yag dihasilkan oleh daya imajinasi. secara tidak langsung, melalui novel orang akan belajar banyak tentang pengalaman hidup, persoalan yang beraneka ragam dan bagaimana cara menghadapinya. Fokus dalam penelitian ini: 1)Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter islami dalam Novel Hati Suhita Karya Khilma Anis?, 2) Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter ajaran jawa dalam Novel Hati Suhita Karya Khilma Anis ? 3)Bagaimana korelasi nilai-nilai pendidikan karakter jawa dan ajaran islam dalam novel Hati Suhita Karya Khilma Anis ?. Tujuan: untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter Islami dan karakter ajaran jawa serta korelasi keduanya dalam Novel Hati Suhita karya Khilma Anis. Pendekatan dan jenis penelitian yakni menggunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Dengan perolehan sumber data melalui sumber data primer yakni Novel berjudul Hati Suhita serta melalui metode wawancara terencana terstruktur dan terencana tidak terstruktur dengan penulis novel yakni Khilma Anis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Nilai-nilai pendidikan karakter islami yang termuat dalam novel Hati Suhita Karya Khilma Anis diantaranya:Tawakkal,Syuku,Amanah,Jujur, Sabar, Husnudzon, serta Memulyakan Tamu. 2). Nilai-nilai pendidikan karakter Jawa yang termuat dalam novel Hati Suita karya Khilma Anis diantaranya adalah:Cegah Dhahar Lawan Guling, Tapa – Tapak –Telapak, Wanita (Wani Tapa), Tebu (Mantep Ing Qolbu), Digdaya Tanpa Aji , Wayah Julung Kembang, Sawo Kecik (Sarwo Becik), Mawar (Mawi Arso). 3) Korelasi keduanya meliputi: :Cegah Dhahar Lawan Guling, merupakan representasi dari Puasa-Sabar-Menahan Hawa Nafsu, Tapa – Tapak – Telapak, merupakan representasi dari Berdoa, Wanita (Wani Tapa), merupakan representasi dari Riyadhoh, Tebu (Mantep Ing Qolbu), merupakan representasi dari Yakin, Digdaya Tanpa Aji, merupakan representasi dari Tawakkal, Wayah Julung Kembang, merupakan representasi dari Sabar dalam Tholabul Ilmi, Sawo Kecik (Sarwo Becik), merupakan representasi dari Muhasabatun Nafs (Intropeksi Diri), Mawar (Mawi Arso), merupakan representasi dari Quwwatul Himmah (Teguh Pendirian), Kenanga (Kenengo), merupakan representasi dari Mengejar cita-cita, Kantil (Kanti Laku), merupakan representasi dari Uswatun Hasanah, Lembah Manah, merupakan representasi dari Tawadhuk, Ana Rembug Dirembug, merupakan representasi dari Syawir / Musyawarah, Mikul Nduwur Mendem Jeru, merupakan representasi dari Satrul ‘Uyub (Menutup Aib), Kandango Dewo, merupakan representasi dari Mujalasatul Ulama (Berteman dengan orang-orang sholih / Ulama), Mruput Katri (Bekti Nastiti Ati-Ati), merupakan representasi dari Amal Sholih, dan Tabayyun.