APLIKASI MAQASID AL-SYARI'AH MUHAMMAD TAHIR IBN 'ASYUR TERHADAP AYAT-AYAT QISAS (Studi Kitab al-Tahir wa al-Tanwir)

Terdapat dua kelompok besar dalam menyikapi aturan q isas. Pertama, kelompok yang berusaha menyuarakan agar q isas dijalankan sebagaimana adanya yang telah dijelaskan di dalam al-Qur’an dengan dalih menegakkan keadilan. Kedua, kelompok yang mencoba melakukan interpretasi ulang terhadap aturan q isas dengan menganggap bahwa aturan tersebut tidak lagi relevan dan tidak berperi kemanusiaan. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis melihat bagaimana penggunaan maqāṣid al-syarī‘ah Ib n ‘Asyur ketika menafsirkan ayat-ayat q is}a>s } dalam tafsir alTahrir wa alTanwir, sehingga nantinya diperoleh maqāṣid dari ayat qisas sebagai jawaban atas problematika tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konteks yang melatar belakangi pemikiran Ibn ‘Asyur ketika menafsirkan ayat-ayat qis}a>s}. Selain itu juga mengetahui penafsiran yang dilakukan oleh Ibn ‘Asyur terhadap ayat-ayat q isas. Secara lebih mendalam juga menguraikan aplikasi maqāṣid al-syarī‘ah Ibn ‘Asyur terhadap ayatayat qis}a>s} dalam kitab tafsir al - Tahri r wa al - Tanwir.
Adapun penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif kepustakaan (library research) dengan berfokus kepada kajian tokoh. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menghimpun data primer berupa tafsir al - Tah}ri>r wa al - Tanwi>r dan Maqa>s}id al Syari>’ah al - Isla>miyah serta data sekunder yang mendukung penelitian. Sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah teori Maqa> s}id al - Syari>’ah Ibn ‘A>syu>r dan analisis wacana kritis (AWK) Norman Fairclough.
Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat konteks khusus berkaitan dengan penafsiran ayat-ayat qis}a>s} , yang ada adalah konteks umum berupa kesenjangan antara pemerintahan yang sekuler dengan umat Islam Tunisia. Dari hal inilah kemudian muncul tafsir al - Tah}ri>r wa al - Tanwi>r dengan basis maqa>s}idi} nya sebagai bentuk perlawanan rasional Ibn ‘A>syu>r yang dipengaruhi oleh Muhammad Abduh terhadap pemerintah yang sekuler. Tujuan paling mendasar dari aturan qis}a>s ini adalah untuk memperbaiki keadaan masyarakat, baik secara individu maupun keseluruhan. Terdapat beberapa fitur maqāṣid al-syarī‘ah yang diaplikasikan oleh Ibn ‘Asyur terhadap ayat-ayat qisas . P ertama, maqāṣid al-syarī‘ah al-ʻāmah yang meliputi fitur kesetaraan ( al - musawah ), toleransi ( al - samahah ), dan kemaslahatan ( al mas}lah}ah ). Kedua, maqāṣid al-syarī‘ah al-khāṣṣah berupa maqāṣid hukum (sanksi) pidana yang terdiri dari ta’dib (pembelajaran) bagi pelaku, memberikan rasa rida kepada keluarga korban, dan pencegahan untuk masyarakat luas.