Masa usia lanjut menjadi salah satu fase yang menarik untuk diperhatikan, pada masa ini manusia memasuki masa harus menerima, bersikap positif, serta dapat menjalani masa tuanya dengan tenang. Namun pada kenyataannya, banyak orang yang memasuki masa usia lanjut sering merasa khawatir. Permasalahan tersebut sering menyebabkan lansia mengalami gangguan psikologis sehingga berdampak pada menurunnya tingkat produktivitas. Di Dusun Krapyak Yogyakarta terdapat sebuah Majelis yang di dalamnya bernafaskan ṣalawat dan juga sarana transfer ilmu pengetahuan khususnya tentang agama, dimana akan sangat membantu para jamaah lansia dalam mengatasi problematika yang sedang dihadapi. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui peran Majelis Jamiyyah Dibaiyyah Bil Musthofa dalam meningkatkan perilaku keagamaan para jamaah lansia dan yang kedua, mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terlaksananya Majelis Jamiyyah Dibaiyyah Bil Musthofa dalam meningkatkan perilaku keagamaan jamaah lansia. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan meggunakan metode kualitatif-deskriptif dan mengguakan pendekatan psikologi lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model Miles Huberman. Kemudian data yang telah diperoleh dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan metode tersebut, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: peran majelis meliputi 1) sebagai media dakwah dalam menyampaikan Pendidikan Agama Islam 2) memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada jamaah 3) meningkatkan perilaku keagamaan lansia aspek keterlibatan ritual, ideologis, intelektual,pengalaman, konsekuen 4) sebagai penentram jiwa lansia. Faktor pendukung dan penghambat dari terlaksananya majelis dalam meningkatkan perilaku keagamaan jamaah lansia adalah Faktor pendukung ada empat: 1) adanya dukungan dari masyarakat sekitar, santri dan jamaah majelis. 2) bimbingan dari pengampu majelis. 3) lokasi yang strategis. Faktor penghambat ada tiga: 1) cuaca yang tidak mendukung. 2) kesibukan dan kesehatan jamaah. 3) faktor transportasi