Keberhasilan pendidikan yang masih jarang diperhatikan baik oleh pihak sekolah maupun orang tua, yaitu pendidikan spiritual peserta didik. Adapun bentuk dari pendidikan spiritual ini yaitu dengan memberikan pelatihan yang bersifat rohani kepada peserta didik, seperti membiasakan peserta didik untuk menjalankan ibadah rutin seperti salat Duha dan puasa sunnah. SD Al Husain Krakitan adalah salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan spiritual berupa pembiasaan ibadah sunnah salat Duha dan puasa Senin-Kamis, yang mana pembiasaan tersebut bertujuan untuk membentuk sikap peserta didik supaya menjadi suatu kebiasaan baik yang tertanam pada diri peserta didik. Jika kepribadian spiritualnya baik maka akan lebih mudah menata aspek kepribadian lainnya, seperti dalam proses belajarnya. Penelitian ini mengungkapkan seberapa besar pembiasaan salat Duha dan puasa Senin-Kamis memberi pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik SD Al Husain Krakitan Sucen Salam Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tiga variabel yakni variabel pembiasaan salat Duha (X1), puasa Senin-Kamis (X2), dan prestasi belajar (Y). Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik SD Al Husain Krakitan dengan populasi sebanyak 152 orang peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, observasi dan wawancara. Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi ganda. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi ganda, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pembiasaan salat Duha (X1) dengan prestasi belajar (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,724 dan p (sig) sebesar 0,000. (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel puasa Senin-Kamis (X2) dengan prestasi belajar (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,689 dan p (sig) sebesar 0,000. (3) secara bersama-sama variabel pembiasaan salat Duha (X1) dan variabel puasa SeninKamis (X2) mempengaruhi prestasi belajar peserta didik sebesar 56,4%. Adapun sisanya, yaitu 43.6% prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.