Pondok Pesantren Lintang Songo Desa Jejeran 01 Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta merupakan pondok pesantren dimana pondok tersebut tidak menyiapkan tempat tidur untuk para santrinya melainkan hanya sebagai tempat untuk melakukan aktivitas seperti halnya santri mencari ilmu kepada gurunya, misalnya: mengaji, membaca kitab, hadrahan, dan lain-lain. setelah selesai dilakukan para santri pulang ke rumah masing-masing atau yang disebut dengan “Santri Kalong”. Pondok Pesantren Lintang Songo masih dibilang sebagai pondok pesantren tradisional, karena hanya memiliki satu kyai. AL- QUR’AN sebagai pedoman kehidupan umat Islam tiada alasan untuk tidak membacanya, baik di waktu sempit maupun luang, maka pembelajaran baca AL- QUR’AN mutlak dilakukan sejak dini sebagai bekal kehidupan dunia dan akheratnya.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penlitian lapangan (field research) yang menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data kualitatif menggunakan Miles dan Huberman melalui tahap-tahap, sebagai berikut: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) Penyajian, dan 4) Penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Metode pembelajaran apa saja yang ada di Pondok Pesantren Lintang Songo yaitu 1) Metode Sorogan: metode mengajar secara individual langsung dan intensif. Dalam proses penerapan metode sorogan ini para santri berjumlah antara 5-6 menunggu giliran satu persatu untuk membaca kitab berhadapan langsung dengan Kyai/Ustadz 2) Metode menghafal : cara pembelajaran yang dilakukan para santri untuk menghafal teoriteori. Dimana para santri dikumpulkan dalam satu majelis kemudian Kyai/Ustadz membacakan ayat yang akan dihafal dan diikuti oleh para santri secara bersamasama. 3) Metode Demonstrasi/Praktik Ibadah: cara pembelajaran yang dilakukan dengan memperagakan (mendemonstrasikan) suatu keterampilan dalam hal pelaksanaan ibadah. Begitu juga dengan Metode demonstrasi dan metode praktek ibadah para santri harus sudah menguasai bacaan sholat dari takbiratul ikhram sampai salam, Kyai/Ustadz memperhatikan dengan seksama dari setiap gerakan sholat dan bacaan yang dilakukan para santri sampai benar. Faktor Pendukung Dalam Penerapan Metode Pembelajaran Al-Qur’an Yang Diterapkan Di Pondok Pesantren Lintang Songo Desa Jejeran 01 Wonokromo Pleret Bantul ada dua yaitu: 1) faktor internal, meliputi: Keinginan santri untuk belajar membaca alQur’an, Motivasi santri, Kesungguhan santri, Keadaan fisik santri, Keadaan fisik pengajar, dan Kompetensi pengajar dan 2) Faktor Eksternal. Meliputi: Pengasuhnya, Lingkungan, Teman, Waktu, dan Kebijakan pemerintah.