Penelitian ini berawal dari kitab Tażkiratu al-Sāmi’i wa al-Mutakallimi fī Adabi al-Ālimi wa al-Muta’allimi karya Imam Ibnu Jama’ah yang didalamnya membahas tentang etika guru dan murid dalam interaksi edukatif. Sebagai makhluk hidup, manusia senantiasa melakukan interaksi antara satu dengan yang lain, sebab manusia senantiasa membutuhkan pertolongan orang lain dan tidak dapat terlepas dari individu satu dengan individu yang lain di dalam hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Etika Interaksi edukatif Guru dan Murid dalam kitab Tażkiratu al-Sāmi’i wa al-Mutakallimi fī Adabi al-Ālimi wa al-Muta’allimi dan 2) Relevansinya dalam pendidikan masa sekarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yang teknis pengumpulan datanya dilakukan dengan cara dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (Content Analysis)dengan langkah-langkah: membaca secara cermat, memilih data menjadi unit-unit kecil, kemudian data diseleksi dan diredukasi. Hasil penelitiannya adalah : 1) Pertama, etika guru dalam interaksi edukatif pada kitab Tażkiratu al-Sāmi’i wa al-Mutakallimi fī Adabi al-Ālimi wa al-Muta’allimi dapat dibagi menjadi beberapa kode etik, diantaranya yaitu: ikhlas dalam mendidik dan mengajar, mencerminkan hubungan yang akrab antara guru dan murid, tidak kikir dalam memberikan ilmu, tidak memukul murid dalam keadaan marah, peka terhadap lingkungan yang terjadi di kehidupan sekitar, dan bersikap adil terhadap semua murid. Kedua, etika murid dalam interaksi edukatif pada kitab Tażkiratu al-Sāmi’i wa al-Mutakallimi fī Adabi al-Ālimi wa alMuta’allimi dapat dibagi menjadi beberapa kode etik, diantaranya yaitu: bersifat tawaḍu’, tidak takabur atas ilmu yang dimiliki, menghiasi diri dengan moral yang baik, bersungguh-sungguh dalam belajar, sabar dan tabah dalam menuntut ilmu. 2) Etika Interaksi edukatif guru dan murid dalam kitab Tażkiratu al-Sāmi’i wa alMutakallimi fī Adabi al-Ālimi wa al-Muta’allimi jika diterapkan pada pendidikan masa sekarang hendaknya mengkaji kembali apa yang relevan dan apa yang kurang relevan. Dikarenakan pandangan tentang etika guru dan murid yang dikemukakan oleh Ibnu Jama’ah sepertinya dilatar belakangi oleh kondisi moral masyarakat yang ada pada masa beliau hidup. Di zaman sekarang ini, peserta didik harus dibawa pada kreativitas dan semangat dalam belajar agar dapat memaksimalkan potensi dan bakatnya sebagai seorang murid.