Penelitian ini mengungkapkan apakah majelis taklim malam Ahad Legi dan kesenian tradisional memiliki pengaruh terhadap peningkatan semangat beribadah masyarakat Desa Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tiga variabel yakni variabel majelis taklim (X1), kesenian tradisional (X2), dan semangat beribadah (Y). Subyek penelitian ini adalah jamaah majelis taklim malam Ahad Legi dan Obyek penelitian ini adalah peningkatan semangat beribadah masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, observasi, dan dokumentasi. Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas. Hasil analisis instrumen menunjukkan bahwa instrumen valid dan reliabel setelah dilakukan pengubahan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi ganda, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel majelis taklim malam Ahad Legi (X1) dengan semangat beribadah (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,931 > 0 yang artinya terdapat hubungan positif (searah) antara X1 dan Y dan p (sig)sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan nilai α maka 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara X1 dan Y. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel kesenian tradisional (X2) dengan semangat beribadah (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,656 > 0 yang artinya terdapat hubungan positif (searah) antara X2 dan Y dan p (sig) sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan nilai α maka 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara X2 dan Y. (3) Secara bersama-sama antara variabel malam Ahad Legi (X1) dan kesenian tradisional (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat beribadah masyarakat (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai F hitung = 330,606 > F tabel = 5,54 dengan tingkat kesalahan 5% dan tingkat signifikan 95% dan p (sig) < α, atau 0,000 < 0,05. Adapun variabel majelis taklim dan kesenian tradisional mempengaruhi peningkatan semangat beribadah masyarakat sebesar (86,6%) dan selebihnya (13,4%) dipengaruhi oleh faktor lain.