Penelitian ini dilatarbelakangi aksi terorisme yang menggelapkan pandangan terhadap agama Islam, seolah agama Islam adalah agama yang kejam dan keras. Padahal model membela agama yang mereka terapkan bukanlah sama sekali konsep jihad yang sebenarnya dalam ajaran Islam. Kendati demikian, penelitian ini akan membahas bagaimana makna رهت sebagai sebuah tanda dalam Alquran serta aplikasi semiotika Peirce dalam membaca masing-masing makna suatu ayat serta hasil pembacaan makna رهت berdasarkan aplikasi semiotika Peirce secara komprehensif dalam Alquran.
Adapun penelitian ini termasuk jenis penelitian jenis kualitatif yang menekan penggunaan teori dari cara berpikir analisis-deskriptif. Analisis data pada penelitian ini dengan mengaplikasikan teori semiotika Charles Sanders Peirce ke makna رهت dalam Alquran. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini, peneliti menafsirkan lafadz رهت ini dengan menggunakan analisis kepertamaan (firstness), kekeduaan (secondness) dan ketigaan (thirdness). Analisis yang peneliti lakukan ini juga terfokus pada relasi antar tanda yang memilki sifat subjektif dan fokus pada analisis ini adalah membedah, mengkaji dan melibatkan ayat-ayat رهت dalam Alquran dan analisis pada model trikotomi tanda ini terfokuskan pada relasi antara tanda yang bersifat maknawi yang titik analisisnya pada teks. Sehingga dengan demikian, dapat mengetahui fungsional dari tanda yang terdapat pada kata رهت dengan menggunakan analisis semiotika C.S Peirce. Kendati demikian, penelitian ini hanya menganalisis QS alAnfal ayat 60 dan QS al Hasyr ayat 13. Karena kedua ayat ini memiliki asbabun nuzul sebagai representament. Adapun hasil dari penelitian ini ialah kata ِ زُت َ ه ٌىُ ج adalah interpretant yang mengacu pada objek tertentu berdasarkan symbol pada ayat ini. Dengan demikian, makna pada kata tersebut adalah “takut berupa ketaatan”. pada ayat ini yang menjadi argument symbolic legisign yaitu “orangorang Muslim harus mempersiapkan kekuatan untuk menakuti musuh Allah”. Sedangkan kata   adalah interpretant yang mengacu pada objek tertentu berdasarkan symbol pada ayat ini. Karena kata ini diambil langsung dari redaksi Alquran itu sendiri. Dengan demikian, makna pada redaksi kata ini adalah takut berupa kekufuran "orang Munafik". Makna rahbatan pada ayat ini merupakan sebuah tanda bahwa musuh-musuh Islam sejatinya takut kepada kaum muslimin. Menurut penulis, perbedaan pendapat mengenai makna rahbatan ini merupakan sebuah sikap yang harus dilakukan untuk mengevaluasi diri orang-orang muslim.