Optimis merupakan salah satu sifat keperibadian yang harus dimiliki seorang muslim, di dalam Alquran juga telah dijelaskan bahwasanya seseorang yang tidak mempunyai sifat optimis termasuk ke dalam golongan orang yang kafir. Adapun dalam merealisasikan sifat optimis dalam kehidupan maka perlu diketahui bagaiman konsep optimis tersebut dalam pandangan Islam terutama dalam pandangan para kaum sufi yang memiliki kepribadian sempurna di mata Allah SWT. Dengan melihat hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil analisis secara kritis dan mendalam tentang bagaimana konsep optimis menurut salah satu kalangan sufi yaitu al-Alūsī dalam Tafsīr Rūh al-Ma’ānī serta mendiskripsikan bagaimana metode penafsiran ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan term optimis dalam Tafsīr Rūh al-Ma’ānī. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Dalam menganalisis data peneliti menggunakan pendekatan induktif, yaitu pendekatan yang berangkat dari gagasan pakar tafsir (mufassīr), kemudian di analisa dan disimpulkan untuk mendapatkan jawaban dari problem yang terjadi di tengah masyarakat terutama dalam menciptakan perilaku optimis dalam kehidupan insan manusia. Adapun langkah oprasional untuk lebih terarahnya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengiventalisir ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan term optimis. 2) Menelaah penafsiran al-Alūsī dalam Tafsīr Rūh al-Ma’ānī tentang ayat-ayat tersebut. 3) Menambahkan data-data penunjang. 4) Mendiskripsikan hasil analisa terhadap pemikiran al-Alūsī dalam Tafsīr Rūh alMa’ānī berkaitan dengan makna optimis. 5) Dan terakhir menjelaskan bagaimana metode al-Alūsī dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan tema optimis. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Konsep optimis menurut al-Alūsī dalam Tafsīr Rūh al-Ma’ānī yang dapat didiskripsikan menjadi empat poin antara lain: Optimis harus disertai ikhtiar, Optimis diiringi dengan tawakal, Optimis membuahakan sifat keberanian dan Keseimbangan antara optimis dan khouf, dari keempat konsep tersebut jika diterapkan dalam kehidupan manusia maka akan memunculkan kesempurnaan kepribadian optimisme yang sesuai dengan ajaran agama Islam. 2) Mengetahui metode yang digunakan al-Alūsī dalam Tafsīr Rūh al-Ma’ānī untuk menafsiri ayat-ayat dengan term optimis ditinjau dari sumber tafsir merupakan tafsir bi al-Ra’yi, dipandang dari metode pengumpulan datanya secara tahlīli, dari paradigma yang digunakan adalah metode tafsir isyāri serta berdasarkan atas metode analisisnya adalah metode analisis tafsīli. Adapun metode yang menjadi karakteristik dari penafsiran al-Alūsī di antaranya adalah beliau cendrung menafsiri ayat Alquran dengan menggunakan ra’yi-nya tanpa menutup penggunaan pendapat ulama’ dan mufassir. menganalisis gramatika atau I’rob dengan mengambil rujukan dari beberapa mufassir, serta menggunakan syair-syair arab sebagai penguat argumen penafsiranya.