Ridho, Moch. Taufiq (2023) DISKURSUS DISABILITAS DALAM AL-QUR’AN : Tafsir, Paradigma, dan Praktik di Lembaga Pendidikan. Cet.1 ed. Mata Kata Inspirasi, Bantul. ISBN 978-623-8008-26-1
![[thumbnail of Diskursus Disabilitas Dalam Al-Qur'an]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Diskursus Disabilitas Dalam Al-Qur'an.pdf
Download (1MB)
Abstract
Kehadiran al-Qur’an tidak hanya untuk kelompok tertentu tetapi untuk seluruh umat manusia tidak terkecuali penyandang disabilitas. Masing-masing orang bisa jadi mempunyai cara baca tersendiri dalam merespon atau berinteraksi dengan al-Qur’an. Penyandang disabilitas Netra di Yaketunis Yogyakarta memiliki interpretasi tersendiri terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang mendiskusikan tentang disabilitas netra, khususnya Surah ‘Abasa 1-4. Cara baca mereka menggambarkan heterodoksi--dalam pengertian sosiologi Pierre Felix Bourdieu--terhadap penafsiran yang umumnya ada di dalam kitab-kitab tafsir. Buku ini bertujuan untuk: (1) mengkaji pergulatan pemikiran Islam tentang disabilitas; (2) mengetahui konstruksi ortodoksi dalam penafsiran al-Qur’an surah ‘Abasa 1-4; dan (3) mengetahui heterodoksi pemahaman surah ‘Abasa 1-4 dalam praktik di Yaketunis Yogyakarta.
Buku ini diangkat dari penelitian bercorak kualitatif yang didesain sebagai penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research), di mana penulis menggunakan teori habitus; doxa, ortodoksi dan heterodoksi dari Pierre Felix Bourdieu dan episteme dari Michel Foucault sebagai pisau analisisnya. Dengan menggunakan episteme pemikiran yang khas terhadap konteksnya, praktik-praktik pendidikan dan keagamaan di Yaketunis dilihat sebagai heterodoksi terhadap doxa dan ortodoksi pemahaman surah ‘Abasa 1-4. Buku ini menyimpulkan bahwa: (1) doktrin al-Qur’an tentang disabilitas tidak terbatas pada fisik manusia, tetapi juga terkait dengan perilaku sosial maupun spiritualitas yang non-fisik; (2) dalam kitab-kitab tafsir, ortodoksi penafsiran surah ‘Abasa ayat 1-4 melahirkan konsepsi normatif-teologis yang menekankan konsep ta’dib (pembentukan karakter dan akhlak) dan ‘iṣmah al-rasūl; (3) heterodoksi pemahaman surah ‘Abasa 1-4 oleh Yaketunis Yogyakarta diimplementasikan dengan mewujudkan lembaga pendidikan, memperjuangkan visi kesetaraan dan meningkatkan kepercayaan diri penyandang disabilitas demi mengangkat harkat martabat mereka di tengah masyarakat. Resepsi Yaketunis Yogyakarta atas surah ‘Abasa 1-4 inilah yang kemudian mendorong gerakan sosial dengan spirit pragmatis-emansipatoris terhadap penyandang disabilitas melalui pendirian yayasan, lembaga pendidikan, dan pengembangan al-Qur’an Braille di Indonesia.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Depositing User: | Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta |
Date Deposited: | 28 Apr 2025 07:12 |
Last Modified: | 28 Apr 2025 07:12 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/949 |