PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MANTAN PECANDU NARKOBA DI PONDOK PESANTREN METAL TOBAT SUNAN KALIJAGA GANDRUNGMANGU CILACAP

Ide penelitian ini berangkat dari maraknya generasi yang melakukan penyimpangan. Hal ini menjadikan pendidikan Islam semakin dilupakan dan ditinggalkan oleh generasi muda maupun tua saat ini. Pondok Pesantren Metal Tobat Sunan Kalijaga Gandrungmangu Cilacap ini memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan pondok pesantren lainnya. Di Pondok Pesantren Metal Tobat Sunan Kalijaga ini tidak hanya mengkaji ilmu agama, namun juga fokus untuk menyembuhkan fisik dan psikis para pecandu narkoba. Sehingga pesantren ini mempunyai pola unik yang terletak pada pengajaran yang diberikannya yaitu dengan melalui pendidikan agama Islam. Dengan demikian dapat dijadikan wadah untuk memperbaiki hidup para pecandu narkoba yang sudah mulai tidak kenal dengan pendidikan Islam. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti pendidikan agama Islam di Pondok Pesantren Metal Tobat Sunan Kalijaga Gandrungmangu Cilacap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis Miles dan Huberman yang terdiri dari Reduksi Data, Penyajian Data, verification. Teknik keabsahan data yang digunakan peneliti adalah teknik trianggulasi data. Hasil penelitian yang telah diperoleh adalah sebagai berikut: (a). Implementasi pendidikan agama Islam pada mantan pecandu narkoba di Pondok Pesantren Metal Tobat Sunan Kalijaga Gandrungmangu Cilacap menggunakan enam metode yaitu mujahadah, membaca Alquran, kajian kitab, ceramah, sorogan dan pengajian. (b). Implikasi pendidikan agama Islam pada mantan pecandu narkoba di Pondok Pesantren Metal Tobat Sunan Kalijaga Gandrungmangu Cilacap yaitu (1), meningkatnya keimanan mantan pecandu narkoba. (2), mantan pecandu narkoba mampu meninggalkan semua kebiasaan buruknya. (3), mantan pecandu narkoba menjadi tenteram. (4), mantan pecandu narkoba dapat menjadi panutan. (5), meningkatnya kualitas adab dan akhlak pada mantan pecandu narkoba. (6), mantan pecandu narkoba merasakan kehidupan yang menjadi lebih baik. (c). Faktor pendukung yaitu adanya dukungan dari Kyai, adanya semangat dan minat yang tinggi dari mantan pecandu narkoba, dan adanya sarana prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pelaksanaan pendidikan agama Islam bertolak belakang dengan hati nurani mantan pecandu narkoba dan kurangnya kedisiplinan pada mantan pecandu narkoba.